Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa di Daerah Mulai Turun ke Jalan- jalan

jurnalindo.com – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu (3/9), langsung mendapat respon dari masyarakat. Salah satunya dari kalangan mahasiswa. Di sejumlah daerah, mahasiswa menggelar aksi turun ke jalan, menolak kebijakan kenaikan harga BBM.

Di Palopo, puluhan mahasiswa Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Luwu (Ipmal) demontrasi menolak kenaikan harga BBM di Jalan Trans Sulawesi, Palopo, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (3/9) sore atau sesaat setelah pemerintah mengumumkan menaikkan harga BBM. Dalam aksinya mereka berorasi dan membakar ban bekas.

“Kami minta kepada Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi – Ma’ruf untuk segera menurunkan kembali harga bahan bakar minyak. Apabila BBM tidak kembali diturunkan, maka dipastikan harga-harga akan lebih tinggi,” kata Rifki, Jenderal Aksi Lapangan di Palopo.

Selanjutnya, bergeser ke Makassar. Setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM, mahasiswa melakukan demonstrasi disejumlah titik. Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini bahkan memblokade jalan. Mereka menyuarakan penolakan terhadap kebijakan kenaikan harga BBM.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa menganggap kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM akan menambah beban rakyat kecil yang kondisinya sangat memprihatinkan.

“Kami menolak keras, kenaikan harga BBM bersubsidi yang jelas akan menyusahkan masyarakat,” kata Wahyudi, koordinator aksi di Makassar.

Demo serupa juga dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Hasanuddin, Makassar. Demo ini bahkan berlangsung hingga malam hari. Para demonstran memblokade jalan depan kampus dan membakar ban bekas. Aksi mahasiswa dengan memblokade jalan ini sempat melumpuhkan arus lalu lintas kendaraan yang akan melintas.

Aksi berakhir pukul 20.00 WITa. Rencananya, mahasiswa Makassar akan terus menggelar aksi penolakan terhadap kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi ini.

Buruh Akan Ber-Aksi

Bukan hanya mahasiswa, kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi juga ditolak serikat pekerja dan partai Buruh. Presiden Partai Buruh, Said Iqbal dengan tegas mengatakan, pihaknya menolak kebijakan kenaikan harga BBM. Menurut dia, bentuk penolakan akan dilakukan dengan menggelar aksi demonstrasi pada Selasa (6/9) mendatang.

“Sikap KSPI dan Partai Buruh tetap menolak kenaikan harga BBM. Kami akan tetap aksi (demontrasi) 6 September,” katanya. (ara/rido)

 

(sumber : literaksi.com)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *