Jurnalindo.com – Siak – PT Bumi Siak Pusako menargetkan “lifting” minyak mentah bisa mencapai 40 ribu-an barel per hari dalam mengelola Blok Coastal Plain Pekanbaru (CPP) yang akan dialihkelolakan ke perusahaan daerah Provinsi Riau tersebut dari Badan Operasi Bersama PT BSP-Pertamina Hulu mulai 9 Agustus mendatang.
Riki Hariansyah selaku Sekretaris Perusahaan PT BSP,di Pekanbaru, Kamis mengatakan hal tersebut sudah tertuang dalam kontrak pengelolaan Blok CPP 100 persen dengan negara. Kekuatan BSP dalam kontrak yakni berikan bonus tanda tangan 10 juta Dollar Amerika Serikat dan komitmen kerja pasti 130 juta dolar AS.
Ia mengatakan “Target produksi kita mencoba pada tahun 2030 mencapai 40 ribu barel per hari. Ini juga dalam mendukung pemerintah capai 1 juta barel per hari tahun 2030,”.
Saat ini PT BSP masih tergabung dalam BOB dengan Pertamina Hulu dengan pembagian keuntungan 50-50. Setelah tandatangan kontrak pengelolaan 100 persen lanjut Riki PT BSP telah menjadi yang dominan di BOB seperti dalam hal sumber daya manusia.
Sebanyak 260 orang karyawan PT BSP adalah komposisi 85 persen BOB PT BSP-Pertamina Hulu. Bahkan untuk untuk program sumur eksplorasi dan eksploitasi sejak tahun 2020 sudah 100 persen dibiayai oleh PT BSP.
Saham terbesar PT BSP dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Siak sebanyak 72 persen. Selamat berdiri 20 tahun sebagai perusahaan daerah telah memberikan deviden Rp3,16 triliun dan juga dana tanggungjawab sosial Rp80an miliar.
Dikatakannya untuk mencapai target 40 ribuan barel per hari pihaknya menerapkan Enhance Oil Recovery (EOR) dan pencarian sumber baru. Sekarang ini lifting Blok CPP masih sekitar 8.500 barel per hari.
“Selain dari hanya sumur yang ada, kita berupaya menemukan lapangan baru sambil menahan penurunan. Juga ada cadangan yang cukup juga di Taman Nasional Zamrud tapi itu ia masih tahap pembicaraan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” sebutnya.
Kepala Departemen Humas Satuan Kerja Khusus Hulu Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara, Yanin Kholison menuturkan, pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Manusia secara resmi menetapkan dan menyerahkan pengelolaan wilayah kerja CPP 100 persen atau penuh ke PT BSP mulai 9 Agustus mendatang. Penyerahan pengelolaan wilayah kerja CPP 100 persen ini akan menjadi momen penting bagi daerah.
Jika tahun lalu merupakan alih kelola dari operator asing ke badan usaha milik negara, kali ini dari BOB PT BSP dan Pertamina Hulu yang telah mengelola bersama-sama akan melepaskan kegiatan operator dalam 20 tahun ke depan. Hal ini menjadikan PT BSP sebagai BUMD kedua di Riau yang mendapatkan kepercayaan penuh mengelola ladang minyak.
“Ke depan, kita harapkan proses ini perpanjangan dapat berjalan lancar sehingga PT BSP bisa melanjutkan legacy dari operator BOB PT BSP Pertamina Hulu dan mendukung target komitmen kerja pasti untuk menjawab tantangan penurunan untuk peningkatan produksi,” ujarnya. (Ara/Aniq)