jurnalindo.com – Banda Aceh, 09/9 – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh menyatakan akan memaksimalkan koordinasi lintas instansi terkait guna menekan laju inflasi di provinsi setempat.
“Kita akan membangun koordinasi yang intens terhadap instansi terkait seperti Dinas Pangan, Dinas Perhubungan, Disperindag, dan instansi terkait, serta TPID dalam memastikan kelancaran pasokan kebutuhan di pasar,” kata Sekretarid Daerah Pemprov Aceh, Bustami di di Banda Aceh, Kamis.
Dalam penjelasan percepatan penanganan inflasi Aceh yang turut didampingi Kepala Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh Achris Sarwani dan Kakanwil
Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Provinsi Aceh, Safuadi mengatakan Pj Gubernur Aceh memiliki komitmen tinggi untuk menekan laju inflasi di provinsi setempat.
“Pak Pj Gubernur Aceh juga bertekad membangun kawasan buffer stock (stok penyangga) kebutuhan pangan dalam upaya memenuhi permintaan masyarakat dan antisipasi keterbatasan pangan,” kata Bustami.
Bustami yang baru dilantik sebagai Sekda Aceh itu mengatakan ia akan bekerja maksimal dengan langkah-langkah cepat, tepat, dan efisien, dalam percepatan penanganan inflasi daerah.
Ia juga menambahkan untuk APBA-Perubahan, dirinya akan mempelajari kembali karena saat ini sedang berproses, termasuk akan adanya program rambatan seiring adanya penyesuaian harga BBM yang telah ditetapkan pemerintah.
Kepala BI Aceh Achris Sarwani mengatakan Pj Gubernur Aceh telah melaksanakan rapat kerja dengan bupati/wali kota terkait upaya yang dilakukan Pemprov Aceh untuk mengendalikan inflasi.
“Kita sepakat bersama untuk penanganan inflasi Aceh melalui gerakan pangan, ketika kita bisa menghasilkan pangan penyumbang inflasi akan mampu menekan laju inflasi,” katanya. (ara/rido)