jurnalindo.com – Praya, Lombok Tengah, 03/9 – Pasar hewan di Desa Batunyale dan Desa Barabali, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat tetap dibuka setelah selesai uji coba selama dua pekan guna menggerakkan ekonomi masyarakat.
Pantauan wartawan di Pasar Hewan Desa Batunyale, Sabtu di Praya, sejumlah penjual ternak terus berdatangan membawa ternak Sapi maupun Kerbau menggunakan kendaraan roda empat jenis pick up dan truk. Selain itu, para pembeli juga satu persatu mulai berdatangan baik dari daerah setempat maupun luar Lombok Tengah.
Harga tenak yang dijual di pasar cukup bervariasi mulai dari Rp10 juta hingga 20 juta ke atas tergantung dari jenis dan ukuran ternak.
Salah satu penjual ternak Alit mengatakan, dirinya menyambut baik kebijakan pemerintah daerah yang terus membuka pasar hewan tersebut, karena cukup membantu ekonomi masyarakat.
“Kita berharap pasar hewan ini tetap dibuka, jangan lagi ada penutupan,” katanya.
Ekonomi warga cukup berdampak dengan ada COVID-19, ditambah lagi dengan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) beberapa bulan terakhir ini. Sehingga dengan dibukanya pasar hewan ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Dengan dibukanya pasar hewan ini, harga ternak kembali normal dan peternak tidak merugikan,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Taufikurahman mengatakan, setelah kasus PMK cukup terkendali, pemerintah daerah telah melakukan uji coba untuk membuka pasar hewan dalam rangka mempercepat pergerakan ekonomi masyarakat.
“Pasar hewan masih tetap di buka,” katanya.
Semua ternak yang dibawa masuk ke dalam pasar hewan tetap melalui proses pemeriksaan dalam rangka mencegah penyebaran PMK, sehingga ketika ada ternak yang ditemukan sakit tidak diberikan dijual di pasar hewan melainkan dilakukan pengobatan.
“Protokol PMK di pasar hewan tetap diterapkan,” katanya.
Untuk diketahui, total kasus PMK di Kabupaten Lombok Tengah sejak bulan Mie hingga Agustus 2022 sebanyak 30 ribu ekor baik ternak Sapi, Kerbau dan Kambing. Namun, semua ternak tersebut telah sembuh setelah dilakukan pengobatan secara rutin. (ara/rido)