Jurnalindo.com – Kupang – Setelah pandemi melandai, pertumbuhan instrumen pasar modal bergerak lebih baik sehingga dapat berdampak meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT. Oleh karenanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Timur mencatat pertumbuhan investor pasar modal di NTT hingga saat ini menembus hingga 27.967 SID (Single Investor Identification).
Kepala OJK NTT Japarmen Manalu dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, mengatakan “Investor pasar modal di NTT menunjukkan peningkatan dengan jumlah investasi terbanyak yaitu reksa dana sebanyak 20.915 SID,”.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkembangan investasi sektor pasar modal di NTT.
OJK NTT mencatat selain investasi reksa dana, investor saham juga bertumbuh capai 6.663 SID dan surat berharga negara sebanyak 389 SID.
Ia menyebutkan kepemilikan investasi khusus pada instrumen saham meningkat mencapai Rp123 miliar atau bertumbuh 48,9 persen.
“Meskipun secara transaksi menurun Rp279 miliar, salah satunya akibat pandemi COVID-19,” katanya.
Ia mengatakan pertumbuhan pasar modal diharapkan terus bertumbuh pada 2022 sejalan dengan semakin banyak fasilitas pengenalan pasar modal ke masyarakat di antaranya melalui Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) NTT.
Japarmen Manalu juga berharap adanya emiten pasar modal yang berkantor pusat di NTT sehingga perputaran uang dapat bertumbuh untuk percepatan pembangunan di daerah setempat.
“Dengan adanya emiten di daerah maka tidak semua agar uang dari NTT mengalir ke Pusat melalui BEI yang ada di Jakarta,” katanya. (Ara/Aniq)