jurnalindo.com, (14/10/2022) Saham di Wall Street melonjak lebih dari 2 persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi EST), karena dukungan teknis dan investor menyesuaikan posisi yang menyebabkan rebound besar-besaran dari penjualan hari sebelumnya.
Dow Jones Industrial Average melonjak 827,87 poin, atau 2,83 persen, menjadi ditutup pada 30.038,72 poin. Indeks Standard & Poor’s 500 naik 92,88 poin, atau 2,60 persen, menjadi ditutup pada 3.669,91 poin. Indeks Komposit Nasdaq yang didominasi saham teknologi ditutup naik 232,05 poin atau 2,23 persen menjadi 10.649,15 poin.
Dilansir dari Antaranews.com, pembalikan ini menandai lompatan hampir 194 poin di S&P 500 dari terendah sesi ke tertinggi, lompatan intraday terbesar untuk indeks sejak 24 Januari. Sementara itu, sektor keuangan dan energi memimpin kenaikan di antara sektor S&P 500.
Pasar awalnya menurun setelah data menunjukkan bahwa indeks harga konsumen utama naik pada kecepatan tahunan sebesar 8,2 persen pada bulan September, dibandingkan dengan ekspektasi untuk kenaikan 8,1 persen.
“Orang-orang mungkin melakukan net short menjelang laporan IHK, dan melihat laporan itu negatif dan mulai menutupi kekurangan mereka,” kata King Lip, kepala strategi investasi di Baker Avenue Asset Management di San Francisco.
Beberapa ahli strategi juga menunjuk ke beberapa level dukungan teknis di sekitar angka 3500 untuk S&P 500.
“Ini faktor teknis,” kata Lip, menambahkan bahwa aksi jual tajam baru-baru ini di saham mungkin berarti “berita buruk mungkin telah diabaikan.
“Memasuki musim laporan keuangan, yang kami butuhkan hanyalah hal-hal yang tidak seburuk yang diduga,” katanya.
Bank-bank utama Wall Street memulai musim pelaporan kuartal ketiga mereka pada hari Jumat, karena investor menunggu untuk melihat bagaimana lingkungan suku bunga yang lebih tinggi mempengaruhi pendapatan mereka.
Walgreens Boots Alliance Inc naik setelah hasil kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan. Volume di bursa AS adalah 13,39 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata sekitar 11 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (Slmn)
