jurnalindo.com, Kalbar – Kepala Badan Urusan Logistik (Bolog) Dinas Provinsi Kalbar Bambang Prihatmuku mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 1.600 ton beras untuk memenuhi kebutuhan situasi tanggap darurat.
Sebanyak 1.600 ton beras untuk kebutuhan situasi tanggap darurat dengan sasaran distribusi seluruh wilayah yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kalbar telah disiapkan,” ujarnya di Pontianak, Jumat (14/10/2022).
Ditambahkannya, selain Bulog, Perum Bulog juga bertanggung jawab untuk mengantisipasi kerawanan pangan pasca bencana, dan juga berwenang menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk menjaga ketahanan pangan bagi korban.
“Saat ini Bulog Kalbar menguasai stok sebanyak 11.630 ton dan itu tersebar di seluruh Wilayah Kalbar, kalau kebutuhan penyaluran CBP sendiri per tahun untuk Kalbar, ini semua totalnya 2.297 ton, itu terdiri dari stok cadangan pemerintah daerah, sebanyak 697 ton dan stok CBP tanggap darurat sebanyak 1.600 ton,” katanya.
Baca Juga: Stok beras Bulog di Papua dan Papua Barat capai 26.300 ton
Terkait realisasi sebaran CBC bencana alam yang terjadi di Kalbar, khususnya di Provinsi Ketapang dan Sanggau, jumlahnya sudah mencapai 58.873 kg.
“Angka tersebut diprediksi akan terus bertambah seiring dengan meluasnya wilayah terdampak banjir di sejumlah Kabupaten di Kalbar,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalbar Heronimus Hero mengatakan terkait stok pangan di wilayah terdampak banjir, berdasarkan stok pangan September 2022, ketahanan pangan rata-rata bisa bertahan selama 20 hari.
“Namun ketika banjir akses pasti terbatas karena itu pemerintah provinsi dan kabupaten segera menggerakkan sumberdaya pangan yang ada seperti cadangan pangan pemerintah pusat yang ditempatkan di masing masing kabupaten sekitar 100 ton dan cadangan pangan pemerintah daerah yang jumlahnya bervariasi. Jika itu belum mencukupi provinsi sudah siap membantu,” kata dia. (Slmn)