BI Sebut PMK Pengaruhi Penjualan Ternak Di Aceh

Jurnalindo.com – Banda Aceh – Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh Achris Sarwani menyatakan penyakit mulut dan kuku yang terjangkit pada hewan ternak di provisi setempat khususnya ikut mempengaruhi konsumsi dan penjualan hewan ternak.

Achris Sarwani di Banda Aceh, Selasa, mengatakan “Dampak dari penyakit ini termasuk penjualan hewan ternak akan turun dibandingkan periode lebaran Idul Adha tahun lalu, yang penting semangat dan niat yang ingin berkurban tetap besar namun ketersediaan hewan yang sehat bisa menjadi terbatas,”.

Ia menjelaskan terkait endemi PMK telah ada dua protokol panduan dalam penanganan oleh setiap Pemda kabupaten/kota yakni terkait pencegahan penyebaran PMK dengan mencegah pengiriman hewan-hewan yang berisiko sudah kena PMK dan bisa menyebar dan pengawasan dengan ketat pergerakan hewan dan pemberian suntikan/obat yang dapat mencegah/menyembuhkan PMK

Kemudian terkait dengan keamanan daging konsumsi yang bisa berasal dari hewan yang terjangkit PMK dan pengawasan RPH/pemotongan hewan yang sehat oleh masyarakat dan komunikasi publik tentang risiko/bahayanya mengkonsumsi hewan yang terjangkit PMK

Ia juga berpesan dalam menanggapi kondisi tersebut yang paling utama adalah antisipasi dan selalu menjaga kesehatan hewan qurban agar bisa tetap dapat dikonsumsi dengan aman melalui kegiatan ibadah qurban.

Dinas Peternakan (Disnak) Aceh mencatat sebanyak 27.379 ekor ternak sapi dan kerbau di Aceh terinfeksi wabah penyakit mulut dan kaki (PMK), namun angka kesembuhannya juga tinggi.

“Berdasarkan data terakhir sudah 27.379, yang terpapar, dengan angka kesembuhan mencapai 15.168 ekor,” kata Plt Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran, di Banda Aceh, Senin.

Zalsufran menyebutkan, dari jumlah 27.379 ekor yang sakit sejak wabah PMK ini muncul, diantaranya 15.168 sudah sembuh, 165 mati dan 27 dilakukan pemotongan paksa.

Berdasarkan data resmi yang dikutip dari laman siagapmk.id, di Jakarta, Selasa, sebanyak 81.901 hewan ternak di seluruh Indonesia sudah disuntik vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan daerah yang aktif menyuntikkan vaksin yakni Kabupaten Malang sebanyak 24.483 ekor hewan ternak, Kabupaten Bandung Barat 10.771 ekor, Kabupaten Bandung 4.882 ekor, dan Kabupaten Blitar 3.186 ekor.

“Sabtu dan Minggu vaksinasi tetap berjalan di lapangan. Angka sementara 81.901 ekor telah divaksin,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah.

Nasrullah mengatakan, pemerintah pusat terus berkoordinasi secara intensif dengan pemerintah daerah agar pelaksanaan vaksinasi hewan ternak berjalan sesuai rencana. Hewan ternak yang mendapatkan vaksin akan terus bertambah seiring distribusi vaksin yang sudah sampai ke daerah-daerah.

Pemerintah telah mendistribusikan vaksin darurat PMK sebanyak 651.700 dosis sejak Jumat (24/6) ke daerah-daerah sentra ternak nasional. Dengan ketersediaan dosis vaksin yang sudah ada, Nasrullah meminta petugas lapangan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi pada hewan sehat di daerah kategori zona merah dan kuning. (Ara/Aniq)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *