
Cara membuat surat resmi adalah sebuah keterampilan penting yang harus dikuasai oleh setiap individu dalam kehidupan profesionalnya. Surat resmi merupakan sarana komunikasi tertulis yang digunakan untuk menyampaikan informasi, permintaan, atau pemberitahuan secara formal dan profesional.
Surat resmi memiliki beberapa kegunaan dan manfaat, antara lain untuk membangun citra profesional, memudahkan dokumentasi dan arsip, serta memperjelas maksud dan tujuan komunikasi secara tertulis. Selain itu, surat resmi juga memiliki nilai historis karena dapat dijadikan sebagai bukti atau referensi di kemudian hari.
Untuk membuat surat resmi yang baik dan benar, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti: penggunaan bahasa yang formal dan sesuai kaidah tata bahasa, penggunaan format yang baku, serta kelengkapan informasi yang dicantumkan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, surat resmi dapat menjadi sebuah alat komunikasi yang efektif dan profesional.
Cara Membuat Surat Resmi
Surat resmi merupakan sarana komunikasi tertulis yang digunakan untuk menyampaikan informasi, permintaan, atau pemberitahuan secara formal dan profesional. Untuk membuat surat resmi yang baik dan benar, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Format
- Bahasa
- Struktur
- Isi
- Salam pembuka dan penutup
- Tembusan
- Lampiran
Format surat resmi harus sesuai dengan standar yang berlaku, seperti penggunaan kop surat, margin, dan ukuran huruf. Bahasa yang digunakan harus formal dan sesuai kaidah tata bahasa. Struktur surat resmi terdiri dari beberapa bagian, seperti kepala surat, pembukaan, isi, penutup, dan tanda tangan. Isi surat harus jelas, ringkas, dan tidak bertele-tele. Salam pembuka dan penutup harus sesuai dengan konteks dan penerima surat. Tembusan digunakan untuk memberitahukan kepada pihak lain yang terkait dengan isi surat. Lampiran digunakan untuk menyertakan dokumen atau informasi tambahan yang mendukung isi surat.
Format
Format surat resmi merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan surat resmi. Format yang baik dan benar akan membuat surat resmi terlihat profesional dan mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, penggunaan format yang baku juga akan memudahkan proses penyimpanan dan pencarian surat resmi di kemudian hari.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan format surat resmi, antara lain:
- Kop surat: Kop surat berisi identitas instansi atau organisasi yang mengeluarkan surat resmi. Kop surat biasanya diletakkan di bagian atas surat.
- Nomor surat: Nomor surat berfungsi untuk mengidentifikasi dan memudahkan pencatatan surat resmi. Nomor surat biasanya diletakkan di bawah kop surat.
- Tanggal surat: Tanggal surat menunjukkan waktu pembuatan surat resmi. Tanggal surat biasanya diletakkan di bawah nomor surat.
- Perihal: Perihal merupakan ringkasan singkat mengenai isi surat resmi. Perihal biasanya diletakkan di bawah tanggal surat.
- Salam pembuka: Salam pembuka digunakan untuk memulai isi surat resmi. Salam pembuka yang umum digunakan adalah “Dengan hormat” atau “Yang terhormat”.
- Isi surat: Isi surat merupakan bagian utama dari surat resmi yang berisi informasi, permintaan, atau pemberitahuan yang ingin disampaikan.
- Salam penutup: Salam penutup digunakan untuk mengakhiri isi surat resmi. Salam penutup yang umum digunakan adalah “Hormat kami” atau “Terima kasih”.
- Tanda tangan: Tanda tangan merupakan bukti sah bahwa surat resmi tersebut dibuat oleh pejabat yang berwenang.
Dengan memperhatikan format surat resmi yang benar, maka surat resmi yang dibuat akan terlihat profesional dan mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, penggunaan format yang baku juga akan memudahkan proses penyimpanan dan pencarian surat resmi di kemudian hari.
Bahasa
Bahasa memegang peranan penting dalam pembuatan surat resmi. Bahasa yang digunakan haruslah formal, baku, dan sesuai dengan kaidah tata bahasa yang berlaku. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan membuat surat resmi terlihat profesional dan mudah dipahami oleh pembaca.
-
Kesesuaian dengan Kaidah Tata Bahasa
Surat resmi harus ditulis sesuai dengan kaidah tata bahasa yang berlaku, termasuk penggunaan ejaan, tanda baca, dan struktur kalimat. Kesalahan dalam penulisan tata bahasa akan membuat surat resmi terlihat tidak profesional dan sulit dipahami.
-
Penggunaan Istilah yang Tepat
Dalam surat resmi, penggunaan istilah harus tepat dan sesuai dengan konteks. Hindari penggunaan istilah yang ambigu atau tidak jelas, karena dapat menimbulkan salah paham bagi pembaca.
-
Struktur Kalimat yang Jelas
Struktur kalimat dalam surat resmi harus jelas dan mudah dipahami. Hindari penggunaan kalimat yang terlalu panjang atau berbelit-belit, karena dapat membuat pembaca kesulitan memahami maksud surat.
-
Nada Bahasa yang Formal
Surat resmi harus menggunakan nada bahasa yang formal dan sopan. Hindari penggunaan bahasa yang bersifat informal atau kasual, karena dapat mengurangi kredibilitas surat.
Dengan memperhatikan penggunaan bahasa yang baik dan benar, surat resmi yang dibuat akan terlihat profesional, mudah dipahami, dan dapat menyampaikan maksud dengan jelas kepada pembaca.
Struktur
Struktur surat resmi merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan surat resmi. Struktur yang baik dan benar akan membuat surat resmi terlihat profesional, mudah dipahami, dan efektif dalam menyampaikan maksud.
-
Pembukaan
Pembukaan surat resmi berisi salam pembuka dan kalimat pengantar. Salam pembuka yang umum digunakan adalah “Dengan hormat” atau “Yang terhormat”. Kalimat pengantar berfungsi untuk memperkenalkan topik atau tujuan surat resmi.
-
Isi
Isi surat resmi merupakan bagian utama dari surat resmi yang berisi informasi, permintaan, atau pemberitahuan yang ingin disampaikan. Isi surat harus ditulis dengan jelas, ringkas, dan tidak bertele-tele.
-
Penutup
Penutup surat resmi berisi salam penutup dan kalimat penutup. Salam penutup yang umum digunakan adalah “Hormat kami” atau “Terima kasih”. Kalimat penutup berfungsi untuk mengakhiri isi surat resmi dan memberikan kesan positif kepada pembaca.
-
Tanda Tangan
Tanda tangan merupakan bukti sah bahwa surat resmi tersebut dibuat oleh pejabat yang berwenang. Tanda tangan biasanya diletakkan di bawah salam penutup.
Dengan memperhatikan struktur surat resmi yang benar, maka surat resmi yang dibuat akan terlihat profesional, mudah dipahami, dan efektif dalam menyampaikan maksud kepada pembaca.
Isi
Isi merupakan bagian terpenting dari surat resmi yang memuat informasi, permintaan, atau pemberitahuan yang ingin disampaikan. Isi surat harus ditulis dengan jelas, ringkas, dan tidak bertele-tele agar dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.
-
Kejelasan dan Kelengkapan Informasi
Isi surat resmi harus memuat informasi yang jelas dan lengkap sesuai dengan tujuan surat. Penulis harus memastikan bahwa semua informasi penting yang ingin disampaikan tercantum dalam surat.
-
Struktur yang Logis
Isi surat resmi harus disusun dengan struktur yang logis dan mudah diikuti. Penulis harus membagi isi surat menjadi beberapa paragraf yang membahas topik yang berbeda secara bertahap.
-
Bahasa yang Formal
Isi surat resmi harus menggunakan bahasa yang formal dan sesuai dengan kaidah tata bahasa. Penulis harus menghindari penggunaan bahasa yang informal atau slang yang dapat mengurangi kredibilitas surat.
-
Relevansi dengan Perihal
Isi surat resmi harus relevan dengan perihal yang tercantum dalam surat. Penulis harus fokus pada penyampaian informasi yang sesuai dengan topik surat dan menghindari pembahasan yang tidak relevan.
Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, penulis dapat membuat isi surat resmi yang jelas, efektif, dan sesuai dengan kaidah penulisan surat resmi.
Salam Pembuka dan Penutup
Dalam pembuatan surat resmi, salam pembuka dan penutup memegang peranan penting dalam membangun kesan profesional dan menghormati pembaca. Berikut adalah pembahasan mengenai hubungan antara salam pembuka dan penutup dengan cara membuat surat resmi:
-
Kesan Profesional
Salam pembuka dan penutup yang tepat akan memberikan kesan profesional dan formal pada surat resmi. Pemilihan salam pembuka yang sesuai dengan konteks dan penerima surat akan menunjukkan perhatian dan keseriusan penulis dalam menyusun surat.
-
Penghormatan kepada Pembaca
Penggunaan salam pembuka dan penutup yang sopan menunjukkan penghormatan kepada pembaca surat. Salam pembuka yang umum digunakan seperti “Dengan hormat” atau “Yang terhormat” menunjukkan bahwa penulis menghargai dan menghormati posisi atau kedudukan pembaca.
-
Penanda Struktur Surat
Salam pembuka dan penutup berfungsi sebagai penanda struktur surat resmi. Salam pembuka mengawali bagian isi surat, sedangkan salam penutup mengakhiri bagian isi surat. Hal ini membantu pembaca untuk memahami alur dan struktur surat dengan lebih jelas.
-
Penekanan Isi Surat
Salam penutup juga dapat digunakan untuk menegaskan kembali isi surat atau menyampaikan pesan tambahan. Penulis dapat menggunakan salam penutup untuk merangkum poin-poin penting atau menyampaikan harapan atau ajakan kepada pembaca.
Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, penulis dapat membuat salam pembuka dan penutup surat resmi yang sesuai dengan kaidah penulisan dan memberikan kesan profesional serta menghormati pembaca.
Tembusan
Dalam pembuatan surat resmi, tembusan memiliki peran penting dalam memastikan bahwa informasi penting dapat disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Tembusan merupakan bagian dari surat resmi yang berisi daftar pihak-pihak yang menerima salinan surat tersebut selain penerima utama.
-
Fungsi Pemberitahuan
Tembusan berfungsi untuk memberitahukan kepada pihak-pihak tertentu bahwa mereka telah menerima salinan surat resmi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua pihak yang terkait dengan isi surat memiliki akses terhadap informasi tersebut.
-
Dokumentasi dan Arsip
Tembusan juga berperan sebagai dokumentasi dan arsip pihak-pihak yang telah menerima salinan surat resmi. Arsip tembusan dapat digunakan sebagai bukti penyampaian informasi atau sebagai referensi di kemudian hari.
-
Tanggung Jawab dan Akuntabilitas
Pencantuman tembusan dalam surat resmi menunjukkan adanya tanggung jawab dan akuntabilitas dari pihak-pihak yang menerima salinan surat. Pihak-pihak tersebut diharapkan untuk mengetahui dan menindaklanjuti informasi yang terkandung dalam surat resmi sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab masing-masing.
-
Efisiensi Komunikasi
Penggunaan tembusan dapat meningkatkan efisiensi komunikasi dengan memastikan bahwa informasi penting dapat disampaikan kepada banyak pihak secara bersamaan. Hal ini menghemat waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk mengirim surat terpisah kepada setiap pihak.
Dengan memahami fungsi dan peran tembusan dalam pembuatan surat resmi, penulis dapat memanfaatkan fitur ini secara efektif untuk memastikan bahwa informasi penting dapat disampaikan kepada semua pihak yang berkepentingan, meningkatkan dokumentasi dan arsip, serta mendorong tanggung jawab dan akuntabilitas dalam pengelolaan informasi resmi.
Lampiran
Dalam pembuatan surat resmi, lampiran merupakan komponen penting yang berfungsi melengkapi dan memperkuat isi surat. Lampiran biasanya berisi dokumen atau informasi tambahan yang mendukung atau menjelaskan lebih detail poin-poin yang tercantum dalam surat.
-
Fungsi Lampiran
Lampiran memiliki beberapa fungsi utama, di antaranya:
- Memberikan informasi tambahan yang tidak dapat dimuat dalam isi surat karena keterbatasan ruang.
- Mendukung atau memperkuat argumen atau pernyataan yang terdapat dalam surat.
- Menyediakan bukti atau dokumentasi tambahan untuk memperjelas atau menguatkan isi surat.
-
Jenis Lampiran
Lampiran dalam surat resmi dapat bermacam-macam jenisnya, antara lain:
- Dokumen tertulis, seperti fotokopi kontrak, laporan keuangan, atau sertifikat.
- Data elektronik, seperti spreadsheet, presentasi, atau file audio/video.
- Barang fisik, seperti sampel produk atau barang bukti.
-
Pencantuman Lampiran
Dalam penulisan surat resmi, lampiran dicantumkan setelah salam penutup dan sebelum tanda tangan. Pencantuman lampiran biasanya menggunakan frasa “Lampiran:” diikuti dengan daftar dokumen atau informasi yang disertakan.
-
Manfaat Lampiran
Penggunaan lampiran dalam surat resmi memberikan beberapa manfaat, di antaranya:
- Meningkatkan kredibilitas dan kejelasan surat.
- Memudahkan pembaca untuk memahami dan menindaklanjuti isi surat.
- Menyediakan dokumentasi tambahan yang dapat digunakan sebagai referensi di kemudian hari.
Dengan memahami fungsi, jenis, pencantuman, dan manfaat lampiran, penulis surat resmi dapat memanfaatkan fitur ini secara efektif untuk memperkuat dan melengkapi isi surat, sehingga surat resmi menjadi lebih jelas, kredibel, dan komprehensif.
Tutorial Cara Membuat Surat Resmi
Surat resmi merupakan sarana komunikasi tertulis yang digunakan untuk menyampaikan informasi, permintaan, atau pemberitahuan secara formal dan profesional. Untuk membuat surat resmi yang baik dan benar, terdapat beberapa langkah yang perlu diikuti:
-
Langkah 1: Persiapan
Sebelum mulai menulis surat resmi, penting untuk mempersiapkan beberapa hal, seperti:
- Menentukan tujuan penulisan surat.
- Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan.
- Menyiapkan format surat resmi yang sesuai.
-
Langkah 2: Pembukaan
Bagian pembukaan surat resmi terdiri dari:
- Kop surat (jika ada).
- Nomor surat.
- Tanggal surat.
- Perihal surat.
- Salam pembuka.
-
Langkah 3: Isi Surat
Isi surat merupakan bagian utama dari surat resmi yang berisi informasi, permintaan, atau pemberitahuan yang ingin disampaikan. Isi surat harus ditulis dengan jelas, ringkas, dan tidak bertele-tele.
-
Langkah 4: Penutup
Bagian penutup surat resmi terdiri dari:
- Salam penutup.
- Jabatan dan nama pengirim.
- Tanda tangan.
-
Langkah 5: Lampiran
Lampiran merupakan dokumen atau informasi tambahan yang melengkapi isi surat. Lampiran biasanya diletakkan setelah tanda tangan dan dicantumkan dengan jelas.
-
Langkah 6: Pengecekan dan Pengiriman
Setelah selesai menulis surat resmi, penting untuk melakukan pengecekan ulang untuk memastikan tidak ada kesalahan penulisan atau tata bahasa. Setelah diperiksa, surat resmi dapat dikirimkan melalui pos, email, atau sarana lainnya yang sesuai.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membuat surat resmi yang baik dan benar, sehingga dapat menyampaikan informasi atau maksud Anda dengan jelas dan profesional.
Tips Membuat Surat Resmi
Surat resmi merupakan salah satu sarana komunikasi tertulis yang penting dalam dunia bisnis dan pemerintahan. Untuk membuat surat resmi yang baik dan benar, diperlukan beberapa tips berikut:
Tip 1: Gunakan Format yang Tepat
Surat resmi harus memiliki format yang sesuai dengan standar yang berlaku. Format tersebut meliputi penggunaan kop surat, nomor surat, tanggal surat, perihal surat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, jabatan dan nama pengirim, serta tanda tangan.
Tip 2: Gunakan Bahasa yang Formal
Bahasa yang digunakan dalam surat resmi harus formal dan baku. Hindari penggunaan bahasa yang tidak baku, slang, atau bahasa yang bersifat informal.
Tip 3: Tulis Isi Surat dengan Jelas dan Ringkas
Isi surat resmi harus ditulis dengan jelas, ringkas, dan tidak bertele-tele. Sampaikan informasi yang ingin disampaikan dengan padat dan mudah dipahami.
Tip 4: Gunakan Salam Pembuka dan Penutup yang Sesuai
Salam pembuka dan penutup dalam surat resmi harus sesuai dengan konteks dan penerima surat. Gunakan salam pembuka yang formal, seperti “Dengan hormat” atau “Yang terhormat”. Untuk salam penutup, dapat digunakan salam seperti “Hormat kami” atau “Terima kasih”.
Tip 5: Lampirkan Dokumen Pendukung jika Diperlukan
Jika diperlukan, lampirkan dokumen pendukung untuk memperkuat isi surat. Dokumen pendukung dapat berupa fotokopi kontrak, laporan keuangan, atau dokumen lainnya yang relevan.
Tip 6: Periksa Surat Sebelum Dikirim
Sebelum surat resmi dikirim, periksa kembali isi surat untuk memastikan tidak ada kesalahan penulisan, tata bahasa, atau format. Surat resmi yang dikirim harus rapi dan tidak terdapat kesalahan.
Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat membuat surat resmi yang baik dan benar, sehingga dapat menyampaikan informasi atau maksud Anda dengan jelas dan profesional.
Kesimpulan
Pembuatan surat resmi yang baik dan benar merupakan keterampilan penting dalam dunia bisnis dan pemerintahan. Surat resmi dapat digunakan untuk menyampaikan informasi, permintaan, atau pemberitahuan secara formal dan profesional. Dengan memahami cara membuat surat resmi yang tepat, individu dapat membuat surat yang jelas, efektif, dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Untuk membuat surat resmi yang baik, perlu diperhatikan beberapa aspek penting, seperti format surat, bahasa yang digunakan, struktur surat, isi surat, salam pembuka dan penutup, tembusan, dan lampiran. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, surat resmi yang dibuat akan terlihat profesional, mudah dipahami, dan dapat menyampaikan maksud dengan jelas kepada pembaca.
Youtube Video:
