JurnalIndo.Com – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menegaskan bahwa dirinya tidak terpengaruh oleh nama besar Roberto Mancini menjelang pertandingan penting melawan Arab Saudi. Kedua pelatih ini akan adu taktik dalam waktu dekat, tepatnya pada matchday pertama Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga tersebut akan digelar di King Abdullah Sports City Stadium, Kamis (5/9/2024).
Pertandingan ini diprediksi akan menjadi ujian berat bagi Timnas Indonesia dan Shin Tae-yong. Arab Saudi, yang sudah berkali-kali mewakili Asia di Piala Dunia, kini berada di bawah arahan Roberto Mancini, pelatih yang memiliki segudang pengalaman melatih klub-klub top dunia. Sebelum menangani Arab Saudi, Mancini pernah mengantar Inter Milan meraih tiga kali Scudetto Serie A secara beruntun, membawa Manchester City menjuarai Premier League, Piala FA, dan Community Shield, serta mengantar Italia menjadi juara EURO 2020. dilansir dari detik.com
“Pelatih Mancini memang salah satu yang terbaik. Apalagi di bawah asuhan dia, Timnas Arab Saudi berinvestasi banyak,” kata Shin Tae-yong kepada wartawan. Namun, Shin Tae-yong tidak gentar menghadapi reputasi besar Mancini. “Tim mereka bagus, tetapi bola itu bundar,” tambahnya.
Mancini mulai menangani Arab Saudi sejak 27 Agustus 2023. Meski demikian, ia belum sepenuhnya sukses karena gagal membawa Arab Saudi melangkah jauh di Piala Asia 2023 setelah kalah dari Korea Selatan di babak 16 besar lewat adu penalti.
Menghadapi tantangan ini, Shin Tae-yong masih optimistis bahwa timnya memiliki peluang untuk meraih hasil positif saat berhadapan dengan Arab Saudi. Menurutnya, hasil akhir pertandingan akan sangat bergantung pada penerapan strategi yang tepat serta eksekusi yang baik dari para pemain.
“Pastinya tidak akan ada yang tahu hasilnya seperti apa, dan sampai selesai pertandingan, apalagi ini pertandingan tandang. Kami harus lebih bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang baik,” tutur Shin Tae-yong.
Pertemuan ini akan menjadi sorotan utama bagi para pecinta sepak bola, karena selain adu taktik antara dua pelatih berpengalaman, juga akan menjadi barometer sejauh mana kesiapan Indonesia dalam bersaing di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Jurnal/Mas