Jurnalindo.com- Mamuju – Di prediksi nilai akumulatif dari bahan nabati untuk anyaman alami penurunan. Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada Mei 2022 mencapai 2,09 juta dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 95,70 persen dibanding April 2022 yang mencapai 48,65 juta dolar AS.
Tina Wahyufitri selaku Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar, di Mamuju, Jumat, mengatakan penurunan ekspor Sulbar tersebut disebabkan berkurangnya ekspor kelompok barang non-migas berupa hasil industri.
Ia mengatakan nilai ekspor non-migas periode bulan Januari sampai Mei 2022 mencapai 141,22 juta dolar atau turun sebesar 47,57 persen dibanding periode yang sama tahun 2021 yang mencapai 269,37 juta dolar.
Menurut dia, selama bulan Mei 2022 barang yang diekspor dari Sulbar adalah bahan nabati untuk anyam-anyaman, kakao, berbagai produk kimia, getah, serta damar.
“Dibanding bulan sebelumnya, nilai ekspor bahan nabati untuk anyam-anyaman pada bulan Mei 2022 naik sebesar 114,19 persen dari 0,47 juta juta pada bulan April 2022 menjadi 1,00 juta dolar pada bulan Mei 2022,” katanya.
Dia mengatakan secara akumulatif untuk periode Januari sampai Mei 2022 ekspor Provinsi Sulbar masih didominasi oleh golongan lemak dan minyak hewani nabati senilai 122,19 juta dolar dan berkontribusi sebesar 86,52 persen dari total ekspor Provinsi Sulbar. Sedangkan berbagai produk kimia berkontribusi sebesar 8,57 persen dan kakao atau coklat berkontribusi sebesar 2,82 persen.
“Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, nilai ekspor golongan lemak dan minyak hewani nabati mengalami penurunan sebesar 51,88 persen, golongan berbagai bahan kimia mengalami penurunan sebesar 2,71 persen, sedangkan kakao mengalami peningkatan sebesar 39,43 persen,” ujarnya.
Ia menyampaikan negara tujuan utama ekspor Provinsi Sulbar pada Mei 2022 adalah Jepang, Malaysia, dan China.
Nilai ekspor ke Jepang mencapai 1,00 juta dolar atau 47,83 persen, Malaysia mencapai 0,67 juta dolar atau 31,92 persen, dan China sebesar 0,32 juta dolar atau 15,28 persen dan sisanya sebesar 0,10 juta dolar atau 4,97 persen ke negara lain.