PKS Pertimbangkan Ulang Dukungan untuk Anies Baswedan, Buka Opsi Gabung dengan Koalisi Indonesia Maju

Sumber foto : Bisnis.com
Sumber foto : Bisnis.com

Jurnalindo.com, – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sebelumnya telah menyatakan dukungannya kepada Anies Baswedan untuk Pilkada DKI Jakarta 2024, kini mulai membuka kemungkinan untuk mengubah haluan. PKS tengah mempertimbangkan opsi bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang berencana mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur.

Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, menyampaikan bahwa meski prioritas partai sebelumnya adalah mengusung pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman, perubahan situasi politik membuat PKS harus meninjau ulang posisinya.

“Prioritas kami adalah mendukung Anies Baswedan dan Sohibul Iman dalam Pilkada Jakarta. Namun, karena batas waktu 4 Agustus telah terlewati dan kami belum memperoleh tambahan dukungan dari empat kursi DPRD Jakarta yang dibutuhkan, kami mulai membuka komunikasi dengan pihak lain untuk memastikan PKS bisa ikut berkontestasi pada Pilkada,” kata Kholid.

PKS, yang menguasai 18 kursi di DPRD Jakarta, hanya membutuhkan tambahan empat kursi lagi untuk bisa mengusung calon gubernur dan wakil gubernur tanpa harus bergabung dengan koalisi lain. Namun, keterbatasan waktu dan ketidakpastian dukungan dari partai lain membuat PKS mempertimbangkan opsi untuk bergabung dengan KIM.

Elektabilitas Anies Baswedan dan Ridwan Kamil dalam persaingan menuju kursi DKI 1 pun menjadi sorotan. Menurut survei Litbang Kompas pada Juni 2024, Anies Baswedan menempati posisi puncak dengan elektabilitas 29,8 persen, diikuti oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan 20 persen, dan Ridwan Kamil di posisi ketiga dengan 8,5 persen.

Meskipun PKS telah mengajukan nama Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, duet tersebut berpotensi kandas jika PKS tidak segera mendapatkan dukungan tambahan. Ketua DPW PKS Jakarta, Khoirudin, mengingatkan bahwa tanpa dukungan koalisi, bukan hanya Anies yang terancam gagal maju, tetapi PKS sendiri juga bisa kehilangan kesempatan untuk berpartisipasi dalam Pilkada Jakarta 2024.

“Kalau tak kunjung ada rekan koalisi, bukan saja Anies, tapi PKS juga bisa terancam gagal berlayar di Pilkada Jakarta 2024. Padahal PKS pemenang Pileg di Jakarta menguasai 18 kursi DPRD. Kami hanya butuh 4 kursi lagi untuk bisa mengusung calonnya sendiri,” ujar Khoirudin.

Keputusan akhir PKS untuk tetap mendukung Anies Baswedan atau bergabung dengan KIM yang mengusung Ridwan Kamil, akan sangat menentukan dinamika politik Pilkada DKI Jakarta mendatang. Dalam beberapa waktu ke depan, peta dukungan politik di ibu kota akan semakin jelas seiring dengan langkah-langkah strategis yang diambil oleh masing-masing partai. (Bisnis.com/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *