Jurnalindo.com, – Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, diisukan akan direshuffle menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Bahkan, kabar menyebut bahwa reshuffle akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Namun, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, membantah adanya rencana pelantikan sejumlah menteri di IKN dalam waktu dekat.
“Tidak ada agenda pelantikan menteri baru di IKN seperti isu-isu yang beredar,” kata Ari seperti dilansir dari Antaranews. Dia juga menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada rencana agenda perombakan (reshuffle) kabinet. “Tidak betul. Sampai saat ini belum ada rencana/agenda reshuffle kabinet,” kata Ari.
Presiden Jokowi sendiri masih melanjutkan agenda kegiatan pada hari kedua berkantor di Istana Garuda Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur.
Bukan hanya Ari, Bahlil Lahadalia juga menepis isu tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya masih fokus di Kementerian Investasi karena sedang banyak pekerjaan. “Lagi banyak kerjaan di Kementerian Investasi saya,” kata Bahlil. Selain itu, Bahlil mengaku tidak mengetahui perihal isu pelantikan mantan Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani, yang disebut-sebut akan menggantikan dirinya sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM. “Saya gak tau, saya lagi ada rapat soalnya,” ujar Bahlil.
Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga angkat bicara mengenai kabar dirinya masuk dalam daftar menteri yang akan mengalami reshuffle oleh Presiden Joko Widodo. Dia mengaku masih menunggu perkembangan mengenai isu tersebut. Kabarnya, Arifin akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. “Ya tunggu saja,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Sementara itu, isu reshuffle ini terus menjadi perbincangan hangat di kalangan publik dan media. Meski demikian, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pihak Istana mengenai perubahan komposisi kabinet yang mungkin terjadi dalam waktu dekat. (Bisnis.com/Nada)