Jurnalindo.com, – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, memberikan tanggapan mengenai wacana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk mengusung Anies Baswedan dalam Pilgub DKI Jakarta. Ahok menegaskan bahwa keputusan terkait pencalonan tersebut sepenuhnya berada di tangan partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu.
“Itu keputusan partai apapun harus diikuti oleh semua kader,” kata Ahok saat dihubungi oleh Wartakotalive.com pada Selasa (30/7/2024).
Ahok juga mengungkapkan bahwa komunikasi antara dirinya dan Anies Baswedan berjalan baik, bahkan melalui pesan singkat. Ia menyebut komunikasi mereka berjalan sebagaimana layaknya teman, dan terakhir kali bertemu dalam sebuah acara pernikahan rekan mereka.
“Saya terakhir ketemu di acara pernikahan anak dari teman beberapa waktu lalu,” jelas Ahok.
Sementara itu, PDIP tengah membuka peluang untuk mengusung Anies di Pilgub Jakarta. Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menyebut probabilitas mengusung Anies kini berada di angka lebih dari 50 persen. Namun, keputusan final mengenai pencalonan ini belum diumumkan, mengingat situasi politik yang masih dinamis.
Anies Baswedan sendiri menanggapi isu duet dirinya dengan Ahok di Pilgub Jakarta 2024 dengan mempertanyakan kesesuaian aturan. Anies menegaskan bahwa semua pihak harus bergerak sesuai konstitusi dan bahwa baik dirinya maupun Ahok tidak bisa kembali maju sebagai wakil gubernur di Jakarta.
“Saya, Pak Ahok, ya berkomunikasi terus, kita suka WA-an,” ujar Anies, menunjukkan bahwa hubungan mereka tetap baik meski pernah menjadi rival dalam Pilkada Jakarta 2017.
Pengamat politik dari UIN Jakarta, Ahmad Fauzi, menyatakan keyakinannya bahwa Anies tidak akan dibiarkan melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta. Tiga partai, yakni PKS, PKB, dan NasDem, telah sepakat mengusung Anies.
Ray Rangkuti, pengamat politik lainnya, mengemukakan bahwa elektabilitas Ahok masih cukup tinggi di Jakarta, meskipun ia sudah vakum dari politik selama lima tahun terakhir. Menurut Ray, PDIP mungkin sulit untuk bergabung dengan Anies mengingat mereka memiliki kader potensial seperti Ahok yang juga bisa diusung sebagai calon gubernur.
Ray juga menilai bahwa meskipun Ahok pernah terjerat kasus penistaan agama, elektabilitasnya di Jakarta tetap di atas 20 persen, menunjukkan bahwa banyak warga Jakarta yang masih menghargai gaya kepemimpinannya yang tegas.
Dalam konteks Pilgub Jakarta 2024, baik Anies maupun Ahok dianggap memiliki daya tarik dan elektabilitas yang signifikan. Keputusan PDIP dan partai-partai lain terkait pencalonan akan menjadi faktor kunci dalam peta politik Jakarta menjelang pemilihan. (Wartakotalive/Nada)