Jurnalindo.com – Jakarta – Guna membuka peluang Interprestasi maupun imajinasi wisatawan atas objekk wisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, memiliki storynomics tourism yang dapat membuka peluang usaha.
Storynomics tourism merupakan pendekatan pariwisata yang mengedepankan narasi, konten kreatif, living culture, dan menggunakan kekuatan budaya sebagai nyawa dari destinasi guna membangun interpretasi maupun imajinasi wisatawan atas sebuah objek wisata.
Ia berujar lewat keterangan resmi, Jakarta, Jumat, mengatakan “Hari ini saya sangat berbahagia bisa berkunjung ke Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti. Tadi kita lihat beberapa tampilan anak-anak belajar tari melayu dan memiliki potensi sebagai daya tarik wisata budaya dan sejarah,”.
Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti dibangun sekitar tahun 1910 oleh Muhammad Nur Rangkuti dan Siti Rahma, anak dari Ali Jambak “Japan Jaidan” yang merupakan pengawal kerajaan Negeri Padang. Tempat tersebut dipugar kembali pada tahun 1992 oleh Hasyim Nur Thaib dan Zaleha Rangkuti.
Rumah itu memiliki ciri khas bangunan melayu dengan konsep rumah panggung yang dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul keluarga. Sebagaimana namanya, Puri Melayu Sri Menanti berarti rumah yang selalu menanti kedatangan keluarga besar.
Pemugaran terhadap situs bersejarah tersebut dilakukan kembali pada tahun 2000 oleh Yayasan Al Hasyimiyah yang kemudian digunakan sebagai sanggar seni tari tradisional, silat melayu, dan menenun songket.
Lantai bawah rumah dipakai sebagai tempat menenun songket melayu dan bersantai. Sementara di lantai atas terdapat ruang tamu yang berisi pelaminan melayu, dan di ruang keluarga terdapat peninggalan peralatan berbahan kuningan untuk upacara adat melayu.
Menparekraf mengajak seluruh pihak melestarikan budaya di Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti agar nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak pudar, serta memberikan manfaat bagi masyarakat setempat khususnya penduduk Kota Tebing Tinggi.
“Saya harap kesadaran masyarakat setempat dalam melestarikan budaya dan mengelola rumah adat ini semakin tinggi. Mari kita sama-sama berkolaborasi agar budaya ini bisa terus dinikmati anak cucu hingga ribuan tahun ke depan dan mampu menyejahterakan masyarakat kita,” kata Sandiaga.
Wakil Gubernur Sumatra Utara Musa Rajekshah memuji kehadiran Menparekraf yang dinilai telah memperhatikan kesejahteraan masyarakat.
“Kami betul-betul berterima kasih Pak Menteri, karena kita sekarang ini memang membutuhkan bagaimana promosi daerah, bagaimana membangkitkan kesenian budaya daerah kita. Mudah-mudahan kehadiran Bapak ke sini semakin bersemangat untuk memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif daerah kita,” ujar Summut. (Ara/Aniq)