Jurnalindo.com – Lubuklinggau, sebuah kota di Sumatera Selatan, memiliki tradisi unik yang telah dilestarikan sejak zaman penjajahan Belanda hingga saat ini, yakni adat mandi kasai. Tradisi ini merupakan bagian dari kekayaan budaya Lubuklinggau yang sayangnya, semakin jarang dijumpai dan hampir punah.
Tokoh adat sekaligus budayawan Lubuklinggau, Asman, menyampaikan pentingnya pelestarian adat mandi kasai oleh generasi muda. Menurut Asman, adat ini memiliki nilai historis dan kultural yang mendalam, sehingga harus terus diwariskan agar tidak hilang ditelan zaman.
“Adat mandi kasai ini merupakan tradisi khas Lubuklinggau yang sudah dilaksanakan secara turun-temurun sejak zaman penjajahan Belanda hingga sekarang. Namun, tradisi ini sudah jarang dijumpai bahkan hampir punah,” ujar Asman. dilansir dari detik.com
Adat mandi kasai biasanya dilakukan dalam rangkaian upacara adat tertentu yang melibatkan prosesi pemandian dengan air yang telah diberi wewangian atau kasai. Ritual ini tidak hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga dianggap sebagai simbol pembersihan diri dan lingkungan.
Asman berharap agar generasi muda di Lubuklinggau dapat mengenal, memahami, dan melestarikan tradisi ini. Ia menekankan pentingnya warisan budaya ini untuk tetap hidup dan terus dibawa ke generasi-generasi berikutnya.
“Harapannya tradisi ini diketahui oleh generasi muda dan kalau bisa mereka mewarisi juga adat ini agar mandi kasai ini tetap ada dan bisa dibawakan ke generasi-generasi berikutnya,” harapnya.
Dalam era modernisasi dan globalisasi, banyak tradisi lokal yang mulai tergerus dan terlupakan. Asman mengajak masyarakat, khususnya para pemuda, untuk aktif dalam melestarikan budaya dan adat istiadat daerahnya. Ia juga mengimbau agar kegiatan-kegiatan budaya seperti mandi kasai dapat dimasukkan dalam program pendidikan dan pariwisata lokal untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat.
Pelestarian adat mandi kasai tidak hanya menjadi tanggung jawab tokoh adat atau budayawan, tetapi juga seluruh masyarakat Lubuklinggau. Dengan kerja sama dan komitmen bersama, tradisi mandi kasai diharapkan tetap hidup dan menjadi kebanggaan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Jurnal/Mas