Jurnalindo.com, – Kasus yang beredar di Media Sosial (Medsos) mengenai dugaan 18 kartu Keluarga (KK) untuk Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Pati meyakini bahwa KK tersebut itu palsu atau tidak sesuai dengan data base.
Hal demikian berdasarkan hasil penilaian yang dibuktikan dengan mengecek melalui scan barcode pada KK tersebut. Hasil dari print tersebut ternyata masih tercantum nama Kepala Disdukcapil yang lama yaitu Rubiono.
“Barkot nya itu atas nama saya setelah di scan tetapi bawahnya atas nama Kepala capil yang dulu yaitu pak rubiono,”jelas Sutikno Edy selaku Pelaksana Tugas (PLT) Disdukcapil Pati, saat audiensi, Rabu (10/7/2024).
Tidak hanya itu saja, dia mengungkapkan bahwa tanggal KK yang dikeluarkan pada tahun 2022 terdapat kepalsuan, lantaran kami menjabat menjadi PLT Disdukcapil pada tahun 2023. Sehingga pihaknya meyakini tanggal tersebut di edit.
“Dan tanggal yang dikeluarkan terindikasi di edit di tahun 2022. Perlu bapak ketahui saya menjabat sebagai PLT kepala Disdukcapil per Satu september 2023 sejak pak rubiono purna,”paparnya.
“ KK yang saya TTE dalam hal ini barcode yang keluar di jaman saya seharusnya belum ada satu tahun kan,”sambungnya.
Bukti lain terkait kepalsuan KK tersebut, pihaknya melihat diantara 18 KK ada yang baru melakukan mutasi yaitu di tahun 2024. Sedangkan data itu dikeluarkan oleh kepala Disdukcapil yang lama pada tahun 2022.
“Sehingga 18 kk itu saya lihat dan tolong print kan atas nama ini ternyata disinyalir dikeluarkan oleh kepala dinas lama per tahun 2022 ternyata kk itu baru melakukan mutasi di 20 mei 2024 baru berapa hari itu dan datanya sudah ada semua itu pak,”pungkas dia.
Kendati demikian, pihaknya bekerja berdasarkan sistem informasi kependudukan (Siak) sehingga sangat mudah untuk mendeteksi identitas KK asli atau palsu. (Juri/Jurnal)
