jurnalindo.com – Umat muslim wajib melaksanakan ibadah puasa pada bulan suci Ramadan. Ada banyak aktivitas yang bisa jadi ladang pahala selama menjalani ibadah puasa. Namun ada pula beberapa hal yang dilarang saat puasa Ramadan.
Kewajiban menjalankan puasa Ramadan yang penuh ampunan ini adalah perintah Allah SWT, terdapat pada kitab suci Al Qur’an. Puasa berarti kita harus mampu menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Tapi, apabila Anda mendapatkan halangan, yang membuatnya tidak bisa menjalankan ibadah puasa itu. Maka wajib untuk mengqadha ataupun mengganti puasa pada bulan lainnya selain Ramadan.
Untuk melengkapi pahala pada bulan suci ini, sebaiknya kita lebih berhati-hati dalam menjalankannya. Karena ada hukum yang membatalkan puasa. Sehingga kita hanya akan menerima lapar dan haus, tanpa mendapatkan pahala apapun.
7 Hal yang Dilarang saat Puasa Ramadan
Ramadan merupakan bulan yang selayaknya penuh dengan amal kebaikan. Baik melakukan kegiatan ataupun amalan yang mendatangkan pahala. Pada bulan ini juga ada perbuatan yang terlarang, agar tidak membatalkan puasa yang sedang kita lakukan.
Rukun Islam yang ketiga adalah puasa, umat muslim wajib menahan hawa nafsu serta berserah diri pada Allah SWT. Berpuasa pada bulan Ramadan punya sejumlah aturan. Tapi banyak masyarakat belum sepenuhnya paham apa saja hal yang membatalkan puasa dan tidak membatalkan puasa. Sehingga ibadah puasa pun tidak sempurna.
Oleh sebab itu, kita sebagai umat Islam yang menjalankan puasa Ramadan, kita juga wajib tahu hal-hal dilarang saat puasa Ramadan. Sehingga bisa menghindarinya. Semua umat Islam wajib tahu Hal-hal yang tak boleh Anda lakukan pada saat menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Jika kita melakukan apa saja yang dilarang saat puasa, maka puasa yang sedang berlangsung pun tidak sah. Maka dari itu, umat muslim wajib dan menghindari segala larangan dalam berpuasa. Bertujuan agar puasa tetap sah. Berikut hal-hal yang terlarang pada saat menjalankan puasa Ramadan, yaitu:
1. Berhubungan Suami Istri
Mungkin sebagian orang bertanya-tanya tentang bagaimana hubungan suami istri ketika menjalankan puasa Ramadan. Sebab mungkin ada sebagian yang tidak bisa menahannya selama satu bulan penuh. Ustadzah Nurun Sariyah menjelaskan bahwa satu hal wajib bisa menghindarinya saat berpuasa ialah menunaikan syahwat.
Tapi, tak bisa terelakkan bahwa berhubungan seksual merupakan suatu kebutuhan bagi manusia. Tidak terkecuali saat bulan Ramadan. Oleh karena itu, Allah telah mengatur bagi umat muslim yang sedang berpuasa dan menggunakan waktu malam hari. Bertujuan agar dapat memenuhi kebutuhan jasmaninya.
Hubungan suami istri akan menjadi haram jika mengerjakannya pada saat menjalani puasa. Karena batalnya puasa Ramadan lantaran berhubungan suami istri. Maka wajib menggantinya dengan berpuasa selama 2 bulan berturut-turut pada waktu selain bulan Ramadan.
Jika tidak mampu, maka masing-masing yang melanggarnya wajib memberi makan sebanyak 60 orang fakir/miskin. Atau memerdekakan seorang budak.
2. Memasukkan Sesuatu Ke Lubang
Perkara ini terlihat sepele oleh sebagian orang. Padahal memasukkan sesuatu ke jauf atau lubang dari anggota tubuh dengan sengaja bisa membatalkan puasa. Adapun lubang tersebut seperti hidung, mulut dan telinga.
Dari Imam Syafi’i menyebutkan bahwa apabila seseorang telah menelan sesuatu lewat lubang anggota tubuh sampai masuk ke perut ataupun otak, maka puasa orang tersebut akan batal. Hal tersebut batal apabila melakukannya secara sengaja dan menyadarinya.
Akan tetapi, bila keadaan sakit atau darurat bahkan jadi saran dokter. Yang mana mengharuskan orang tersebut mendapatkan obat melalui lubang tubuh untuk mengurangi sakitnya, tentu tidak apa-apa. Hal ini menurut penuturan Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Husain pada kitab “Bhugyah Al-Mustarsyidin”.
3. Ghibah atau Bergosip
Meskipun ghibah atau bergosip bukan hal yang membatalkan puasa Ramadan. Akan tetapi ghibah bisa mengurangi pahala bagi orang yang sedang berpuasa.
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa ghibah yaitu membicarakan tentang saudara kita mengenal suatu hal yang tidak dia sukai. Maka, sebisa mungkin harus bisa menjaga ucapan dari perkataan tidak berguna dan dosa, baik ketika tidak berpuasa maupun pada saat sedang menjalankan ibadah puasa.
Apabila memasukkan sesuatu ke mulut bisa membatalkan puasa, maka kita pun juga wajib untuk berhati-hati pada saat mengeluarkan sesuatu melalui mulut. Sebab, salah satu perkara yang menyebabkan pahala puasa Ramadan berkurang yaitu tidak bisa menjaga lisan.
Bila orang yang sedang berpuasa tidak bisa menahan mulut dari hal yang dilarang saat puasa Ramadan baik perkataan bohong ataupun perkataan tercela lainnya seperti fitnah ghibah, adu domba dan lainnya, tentu dirinya hanya menggugurkan kewajiban berpuasa tanpa mendapat pahala apapun.
4. Muntah yang Sengaja
Hal lainnya yang juga terlarang saat menjalankan puasa Ramadan sama seperti larangan saat puasa Senin Kamis yaitu apabila seseorang yang sedang puasa muntah dengan sengaja.
Misalnya dengan mencolok-colokkan jari ke mulut, maka puasanya akan batal. Tapi, bila ia muntah dengan alami, misalnya karena mual, tentu selama muntahnya tidak kembali tertelan, maka puasanya masih sah atau tidak batal.
5. Berpuasa Saat Haid Atau Nifas
Salah satu kodrat wanita adalah haid dan melahirkan, sehingga dirinya begitu istimewa. Bahkan saat haid atau nifas mereka tidak berpuasa dan menggantinya pada hari lain selain bulan Ramadan.
Dengan begitu, hal ini pun juga menjadi sebuah larangan bagi wanita yang sedang haid atau nifas melaksanakan puasa, dan harus menggantinya di bulan lain. Wanita yang tengah haid ataupun nifas tidak boleh menjalankan ibadah puasa. Bila ia melakukannya secara sengaja, tentu ia tidak mendapat amal pahala apapun.
6. Berkata kotor
Bahwasanya Imam Al-Ghazali menuturkan bahwa “berpuasa perut” merupakan puasa yang termudah, sedang “puasa lidah” (menahan dari ucapan bohong dan buruk) serta “puasa hati” (mengingat Allah) merupakan puasa yang lebih sulit.
Maka dari itu, agar kita bisa terhindar kurangnya pahala puasa, tentu kita juga wajib menghindari emosi, dan ucapan-ucapan yang tidak baik. Sebab akan jika tidak mampu mengontrol diri saat sedang berpuasa, maka Anda hanya akan mendapatkan haus dan lapar, tanpa ada pahala yang kita dapatkan.
7. Keluarnya Mani
Keluarnya mani secara sengaja atau masturbasi ataupun sebab bersentuhan kulit, maka akan membatalkan puasa. Oleh sebab itu, mampu menahan syahwat saat sedang berpuasa termasuk dari rukun puasa. Serta melampiaskan syahwat (mengeluarkan mani) merupakan hal yang terlarang, sebab akan membatalkan puasa.
Inilah alasan kenapa kita sebagai umat muslim yang sedang berpuasa, sangat baik agar bisa menahan hawa nafsu. Bukan hanya menahan nafsu dari makan dan minum, akan tetapi Anda juga harus menahan hawa nafsu dari syahwat.
Itulah beberapa hal yang dilarang saat puasa Ramadan, karena menjadi penyebab kurangnya pahala puasa yang kita jalankan. Dan marilah kita terus memperbaiki ibadah puasa kita untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.