
Jangka sorong adalah alat ukur presisi yang digunakan untuk mengukur panjang, diameter, dan kedalaman suatu benda. Cara menghitung jangka sorong cukup mudah, yaitu dengan memperhatikan skala utama dan skala nonius.
Skala utama adalah skala yang tercetak pada batang jangka sorong, sedangkan skala nonius adalah skala yang terdapat pada bagian yang dapat digeser. Untuk mengukur panjang suatu benda, letakkan benda tersebut di antara rahang jangka sorong dan geser rahang hingga benda terjepit.
Baca skala utama pada titik potong dengan garis 0 skala nonius. Kemudian, baca skala nonius pada titik potong dengan skala utama. Jumlah kedua pembacaan tersebut adalah panjang benda yang diukur.
Cara Menghitung Jangka Sorong
Cara menghitung jangka sorong merupakan aspek penting dalam pengukuran presisi. Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan meliputi:
- Skala Utama
- Skala Nonius
- Posisi Nol
- Pembulatan Hasil
- Ketelitian Pengukuran
- Jenis Jangka Sorong
- Aplikasi Pengukuran
Dengan memahami aspek-aspek tersebut, pengguna dapat memperoleh hasil pengukuran yang akurat dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Misalnya, pemilihan jenis jangka sorong yang tepat akan menentukan tingkat ketelitian pengukuran. Selain itu, pemahaman tentang posisi nol dan pembulatan hasil juga sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam pembacaan.
Skala Utama
Skala utama merupakan komponen penting dalam cara menghitung jangka sorong. Skala ini tercetak pada batang jangka sorong dan berfungsi sebagai acuan utama dalam pengukuran.
-
Fungsi Skala Utama
Skala utama berfungsi sebagai acuan untuk menentukan panjang benda yang diukur. Skala ini terbagi menjadi satuan-satuan tertentu, seperti milimeter atau sentimeter.
-
Jenis Skala Utama
Terdapat dua jenis skala utama pada jangka sorong, yaitu skala metrik dan skala inci. Skala metrik menggunakan satuan milimeter atau sentimeter, sedangkan skala inci menggunakan satuan inci.
-
Cara Membaca Skala Utama
Untuk membaca skala utama, pertama-tama tentukan garis 0 pada skala nonius. Kemudian, cari garis pada skala utama yang berpotongan dengan garis 0 skala nonius. Angka yang tertera pada garis tersebut menunjukkan panjang benda yang diukur dalam satuan skala utama.
-
Ketelitian Skala Utama
Ketelitian skala utama tergantung pada ukuran pembagian skala. Semakin kecil pembagian skala, semakin tinggi ketelitian pengukuran.
Dengan memahami skala utama dan cara membacanya, pengguna dapat melakukan pengukuran menggunakan jangka sorong dengan akurat.
Skala Nonius
Skala nonius merupakan komponen penting dalam cara menghitung jangka sorong. Skala ini berfungsi untuk menentukan hasil pengukuran dengan lebih teliti dibandingkan dengan skala utama.
Skala nonius adalah skala tambahan yang digeser sejajar dengan skala utama. Skala ini memiliki panjang tertentu (biasanya 9 mm atau 19 mm) dan dibagi menjadi beberapa bagian yang sama (biasanya 10 atau 20 bagian).
Untuk membaca skala nonius, pertama-tama tentukan garis 0 pada skala nonius. Kemudian, cari garis pada skala nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama yang menunjukkan hasil pengukuran dalam satuan skala utama.
Angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama menunjukkan hasil pengukuran dalam satuan skala nonius. Hasil pengukuran akhir adalah jumlah hasil pengukuran dalam satuan skala utama dan hasil pengukuran dalam satuan skala nonius.
Dengan memahami skala nonius dan cara membacanya, pengguna dapat melakukan pengukuran menggunakan jangka sorong dengan sangat teliti.
Posisi Nol
Posisi nol pada jangka sorong merupakan titik acuan untuk memulai pengukuran. Posisi ini sangat penting dalam cara menghitung jangka sorong karena akan mempengaruhi hasil pengukuran yang diperoleh.
-
Pengaturan Posisi Nol
Pengaturan posisi nol dilakukan dengan cara menggeser rahang jangka sorong hingga kedua rahang saling bersentuhan. Pada posisi ini, skala utama dan skala nonius harus berhimpit pada garis 0.
-
Kesalahan Posisi Nol
Kesalahan posisi nol dapat terjadi jika rahang jangka sorong tidak saling bersentuhan dengan sempurna atau jika skala utama dan skala nonius tidak berhimpit pada garis 0. Kesalahan ini akan menyebabkan hasil pengukuran menjadi tidak akurat.
-
Pengecekan Posisi Nol
Untuk memastikan akurasi pengukuran, posisi nol harus diperiksa secara berkala, terutama setelah jangka sorong digunakan untuk beberapa kali pengukuran.
-
Pengaruh Posisi Nol pada Hasil Pengukuran
Posisi nol yang tidak tepat dapat menyebabkan kesalahan pengukuran yang cukup besar. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatur dan memeriksa posisi nol dengan benar sebelum melakukan pengukuran.
Dengan memahami pentingnya posisi nol dan cara mengaturnya dengan benar, pengguna dapat melakukan pengukuran menggunakan jangka sorong dengan lebih akurat.
Pembulatan Hasil
Pembulatan hasil merupakan bagian penting dari cara menghitung jangka sorong. Hal ini dikarenakan hasil pengukuran dengan jangka sorong tidak selalu berupa angka bulat, sehingga perlu dilakukan pembulatan untuk mendapatkan hasil yang lebih mudah dibaca dan dipahami.
Pembulatan hasil dilakukan dengan memperhatikan skala terkecil pada jangka sorong yang digunakan. Misalnya, jika jangka sorong yang digunakan memiliki skala terkecil 0,01 mm, maka hasil pengukuran dibulatkan hingga kelipatan 0,01 mm terdekat. Pembulatan dilakukan dengan menaikkan hasil pengukuran jika angka pada skala terkecil lebih besar atau sama dengan 5, dan membulatkan ke bawah jika angka pada skala terkecil lebih kecil dari 5.
Pembulatan hasil yang tepat sangat penting untuk memastikan akurasi pengukuran. Jika pembulatan dilakukan dengan tidak tepat, maka hasil pengukuran akan menjadi tidak akurat dan dapat menyesatkan.
Ketelitian Pengukuran
Ketelitian pengukuran merupakan aspek penting dalam cara menghitung jangka sorong. Ketelitian mengacu pada seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya dari besaran yang diukur. Dalam konteks jangka sorong, ketelitian dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
- Resolusi skala
- Kemampuan membaca skala
- Kesalahan paralaks
Resolusi skala adalah jarak terkecil yang dapat dibedakan pada skala jangka sorong. Semakin kecil resolusi skala, semakin tinggi ketelitian pengukuran. Kemampuan membaca skala mengacu pada kemampuan pengguna untuk membaca skala dengan tepat, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ketajaman penglihatan dan pengalaman menggunakan jangka sorong.
Kesalahan paralaks terjadi ketika garis pandang pengguna tidak tegak lurus terhadap skala. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam pembacaan skala. Untuk meminimalkan kesalahan paralaks, pengguna harus memastikan bahwa garis pandangnya tegak lurus terhadap skala.
Ketelitian pengukuran sangat penting dalam berbagai aplikasi, seperti:
- Pembuatan komponen mesin
- Pengujian kualitas produk
- Penelitian ilmiah
Dalam aplikasi-aplikasi tersebut, pengukuran yang tidak teliti dapat menyebabkan kesalahan yang signifikan dan berdampak pada hasil akhir. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi ketelitian pengukuran dan menggunakan teknik yang tepat untuk meminimalkan kesalahan.
Jenis Jangka Sorong
Jenis jangka sorong yang digunakan dapat memengaruhi cara menghitung jangka sorong. Hal ini disebabkan karena setiap jenis jangka sorong memiliki skala dan fitur yang berbeda-beda.
Jenis-jenis jangka sorong yang umum digunakan antara lain:
- Jangka sorong analog
- Jangka sorong digital
- Jangka sorong vernier
Jangka sorong analog memiliki skala yang tertera pada batang dan nonius. Cara menghitung jangka sorong analog adalah dengan membaca skala utama dan skala nonius, kemudian menjumlahkan hasilnya. Sedangkan jangka sorong digital memiliki tampilan angka yang menunjukkan hasil pengukuran secara langsung, sehingga cara menghitungnya lebih mudah.
Jangka sorong vernier memiliki skala yang lebih presisi dibandingkan dengan jangka sorong analog. Cara menghitung jangka sorong vernier adalah dengan membaca skala utama, kemudian membaca skala vernier yang berhimpit dengan skala utama. Hasil pengukurannya adalah penjumlahan dari skala utama dan skala vernier.
Pemilihan jenis jangka sorong yang tepat akan membantu mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, untuk pengukuran yang sangat presisi, dapat digunakan jangka sorong vernier. Sedangkan untuk pengukuran yang lebih cepat dan mudah, dapat digunakan jangka sorong digital.
Aplikasi Pengukuran
Aplikasi pengukuran merupakan salah satu aspek penting dalam cara menghitung jangka sorong. Hal ini dikarenakan jangka sorong digunakan untuk berbagai aplikasi pengukuran, sehingga pemahaman tentang cara menghitung jangka sorong sangat penting untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam berbagai bidang, seperti teknik, manufaktur, dan penelitian, pengukuran yang akurat sangat penting untuk memastikan kualitas dan kinerja produk atau sistem. Jangka sorong digunakan dalam berbagai aplikasi pengukuran, seperti:
- Mengukur panjang, lebar, dan kedalaman suatu benda
- Mengukur diameter dalam dan luar suatu benda
- Mengukur jarak antara dua titik
- Mengukur ketebalan suatu benda
Dengan memahami cara menghitung jangka sorong, pengguna dapat melakukan pengukuran dengan akurat dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal ini sangat penting untuk memastikan kualitas dan kinerja produk atau sistem yang sedang dikerjakan.
Tutorial Cara Menghitung Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur presisi yang digunakan untuk mengukur panjang, diameter, dan kedalaman suatu benda. Cara menghitung jangka sorong cukup mudah, yaitu dengan memperhatikan skala utama dan skala nonius.
-
Langkah 1: Persiapan
Sebelum menggunakan jangka sorong, pastikan alat dalam kondisi bersih dan tidak ada bagian yang rusak. Bersihkan permukaan benda yang akan diukur agar diperoleh hasil pengukuran yang akurat.
-
Langkah 2: Pengaturan Posisi Nol
Atur posisi nol jangka sorong dengan cara menggeser rahang hingga kedua rahang saling bersentuhan. Pada posisi ini, skala utama dan skala nonius harus berhimpit pada garis 0.
-
Langkah 3: Pengukuran
Jepit benda yang akan diukur di antara rahang jangka sorong, pastikan benda terjepit dengan kuat. Baca skala utama pada titik potong dengan garis 0 skala nonius. Kemudian, baca skala nonius pada titik potong dengan skala utama. Jumlah kedua pembacaan tersebut adalah hasil pengukuran benda.
-
Langkah 4: Pembulatan Hasil
Hasil pengukuran jangka sorong seringkali tidak berupa angka bulat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembulatan hasil ke satuan skala terkecil pada jangka sorong yang digunakan.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menghitung jangka sorong dengan mudah dan akurat. Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan jangka sorong dan melakukan kalibrasi secara berkala untuk memastikan ketepatan pengukuran.
Tips Menghitung Jangka Sorong
Menggunakan jangka sorong dengan benar dan akurat sangat penting untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda menghitung jangka sorong dengan lebih efektif:
Tip 1: Bersihkan Jangka Sorong
Sebelum menggunakan jangka sorong, pastikan alat tersebut bersih dari kotoran, debu, atau minyak. Bersihkan permukaan benda yang akan diukur agar diperoleh hasil pengukuran yang akurat.
Tip 2: Atur Posisi Nol dengan Benar
Pengaturan posisi nol yang tepat sangat penting untuk memastikan akurasi pengukuran. Atur posisi nol dengan menggeser rahang hingga kedua rahang saling bersentuhan. Pada posisi ini, skala utama dan skala nonius harus berhimpit pada garis 0.
Tip 3: Jepit Benda dengan Kuat
Saat mengukur, jepit benda yang akan diukur di antara rahang jangka sorong dengan kuat. Pastikan benda terjepit dengan kuat agar tidak bergeser selama pengukuran.
Tip 4: Baca Skala dengan Teliti
Baca skala utama dan skala nonius dengan teliti. Perhatikan titik potong antara skala utama dan garis 0 skala nonius, serta titik potong antara skala nonius dan skala utama. Jumlah kedua pembacaan tersebut adalah hasil pengukuran benda.
Tip 5: Bulatkan Hasil dengan Benar
Hasil pengukuran jangka sorong seringkali tidak berupa angka bulat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembulatan hasil ke satuan skala terkecil pada jangka sorong yang digunakan.
Tip 6: Gunakan Jangka Sorong yang Tepat
Pilih jenis jangka sorong yang tepat untuk pengukuran yang akan dilakukan. Misalnya, untuk pengukuran yang sangat presisi, dapat digunakan jangka sorong vernier. Sedangkan untuk pengukuran yang lebih cepat dan mudah, dapat digunakan jangka sorong digital.
Tip 7: Kalibrasi Jangka Sorong Secara Berkala
Untuk memastikan keakuratan jangka sorong, lakukan kalibrasi secara berkala. Kalibrasi dapat dilakukan dengan menggunakan blok gauge atau mistar standar.
Tip 8: Baca Panduan Penggunaan
Setiap jangka sorong mungkin memiliki fitur dan cara penggunaan yang berbeda. Baca panduan penggunaan untuk memahami cara menggunakan jangka sorong dengan benar dan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menghitung jangka sorong dengan lebih efektif dan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
Dengan memperhatikan tips-tips tersebut, Anda dapat memperoleh hasil pengukuran yang lebih akurat dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal ini sangat penting untuk memastikan kualitas dan kinerja produk atau sistem yang sedang dikerjakan.
Kesimpulan
Cara menghitung jangka sorong merupakan aspek penting dalam pengukuran presisi. Dengan memahami prinsip dasar dan teknik menghitung jangka sorong, pengguna dapat memperoleh hasil pengukuran yang akurat dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Penggunaan jangka sorong yang tepat dan perawatan yang baik akan memastikan keandalan dan akurasi pengukuran dalam jangka panjang. Pengukuran yang akurat sangat penting dalam berbagai bidang, seperti teknik, manufaktur, dan penelitian, untuk memastikan kualitas dan kinerja produk atau sistem.
Youtube Video:
