Jurnalindo.com – Pada Rabu (20/4) dinyatakan Presiden Vladimir Putin akan membuat musuh-musuh Rusia berhenti dan berpikir dengan unjuk kekuatan menjelang dua bulan invasi ke Ukraina dengan melakukan uji coba peluru kendali balistik antarbenua.
Putin mengatakan Sistem baru ini memiliki karakteristik taktis dan mekanis tercanggih dan mampu mengalahkan semua jenis pertahanan modern antirudal. Di dunia tidak ada yang sama dengan ini dan untuk waktu lama tidak akan ada.
Putin terlihat diberi pengarahan oleh militer bahwa rudal yang sudah lama dinantikan tersebut, Sarmat, sudah diujicobakan untuk pertama kalinya di televisi.
“Senjata yang betul-betul sangat unik ini akan memperkuat kemampuan tempur angkatan bersenjata kita, memastikan Rusia aman dari ancaman asing serta akan membuat siapa pun berpikir dua kali sebelum mengancam negara kita.”
Berjarak hampir 6.000 kilometer dari lokasi peluncuran, Sarmat ditembakkan dari Plesetsk di Rusia barat laut dan mengenai target-targetnya di Semenanjung Kamchatka.
Ketika mengumumkan pengerahan pasukan ke Ukraina delapan pekan lalu, Putin menyebut-nyebut soal kekuatan nuklir Rusia.
Pada saat itu, ia memperingatkan Barat bahwa apa pun tindakan yang akan menghalangi pergerakan Rusia “akan menimbulkan akibat yang tidak pernah dirasakan sebelumnya dalam sejarah kalian.”
Putin memerintahkan pasukan nuklir Rusia untuk bersiaga penuh beberapa hari kemudian.
Proses pembuatan Sarmat berlangsung selama bertahun-tahun. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Rabu bahwa Sarmat ditembakkan dari tempat peluncuran pada pukul 15.12 waktu Moskow.
Peluncuran rudal tersebut tidak mengejutkan negara-negara Barat, namun berlangsung pada saat ketegangan geopolitik sangat tinggi.
Rusia belum berhasil menguasai kota-kota besar sejak mengerahkan puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari. Kementerian pertahanan Ukraina belum bisa dimintai komentar soal uji coba itu. (ara/iva)
***