Jurnalindo.com, – Ketua Umum PDIP dan mantan Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri, memberikan kritik terhadap fungsi Taman Ismail Marzuki (TIM) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Menurutnya, pengelolaan TIM saat ini terkesan tidak jelas peruntukannya.
Dalam kesempatan yang sama saat mengunjungi pameran seni Butet Kertaredjasa di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Megawati menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi TIM saat ini. Menurutnya, gedung yang telah berdiri sejak tahun 1968 itu telah kehilangan fungsi utamanya sebagai pusat kebudayaan dan seni, padahal dulunya sangat aktif dan ramai dengan berbagai aktivitas seni dan budaya.
“Megawati menyebutkan bahwa gedung tersebut dahulu sangat ramai dengan aktivitas seni dan budaya. Namun, saat ini, pengelolaan TIM terkesan tidak jelas peruntukannya. Ia pun mempertanyakan kemana arah TIM saat ini,” ungkap Megawati.
Terkait dengan kritik tersebut, Butet Kertaredjasa, seorang seniman dan budayawan yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan pandangannya. Menurutnya, saat ini, TIM telah bertransformasi menjadi pusat perdagangan, yang merupakan hal yang jauh dari fungsi aslinya sebagai pusat kebudayaan dan seni.
Pertukaran pendapat antara Megawati dan Butet ini mencerminkan keprihatinan terhadap penurunan fungsi TIM sebagai pusat kebudayaan dan seni di Jakarta. Meskipun telah lama menjadi ikon kebudayaan ibu kota, perubahan dalam pengelolaan dan peruntukannya membuat banyak pihak merasa khawatir akan hilangnya ruang untuk seni dan budaya di tengah-tengah perkembangan kota metropolitan yang pesat.
Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat memperhatikan kembali peran TIM sebagai pusat kebudayaan dan seni, serta menjaga warisan budaya ini agar tetap menjadi bagian yang hidup dan berharga dalam kehidupan masyarakat Jakarta. 9Sumber ; kumparan/Nada)