Jurnalindo.com, – Sejumlah pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjalan di alun-alun Kembang Joyo Kabupaten Pati mengeluh lantaran kondisinya sepi pengunjung. Sehingga banyak lapak terlihat kosong dikarenakan ditinggal pemiliknya.
Diketahui sebelum berjualan di lokasi tersebut, dulunya para PKL itu pindahan dari Alun-alun Simpang 5 Pati. Hal itu disebabkan adanya kebijakan relokasi dari pemerintah, akhirnya para PKL dipindahkan ke Alun-alun Kembang Joyo.
Relokasi itu diterapkan untuk menata keindahan Kota Pati. Sehingga para PKL mau dipindah ke lokasi yang baru. Tetapi setelah melewati beberapa bulan kondisinya sangat sepi dari pengunjung.
Menanggapi kondisi itu, Kepala Disdagperin Pati Hadi Santosa menjelaskan jika pihaknya telah berdiskusi dengan Paguyuban PKL dan pihak terkait untuk pembenahan sarana prasarana di Alun-alun Kembang Joyo.
“Solusi yang bisa dilakukan, kami sudah diskusi dengan pihak paguyuban, PKL, dan pihak-pihak terkait,” ujar Hadi Rabu (6/3).
“Contohnya ada pasar malam untuk meramaikan dan mungkin perlu ada pembenahan sarana prasarana,” sambungnya.
Selain itu, pihaknya juga mengusulkan untuk restrukturisasi Alun-alun agar dapat dibentuknya ruang untuk kegiatan publik dengan harapan untuk memikat para pengunjung.
“Kebetulan samping alun-alun ini ada taman kota yang rindang dan itu cocok untuk dijadikan tempat nongkrong atau lagi santai,”ucapnya
Lanjut dia, kondisi kios-kios yang berada di bagian tengah kurang berjalan dengan semestinya, sehingga menjadikan tempat tersebut kelihatan sangat sempit.
“Kita usulkan juga ada ruang untuk kegiatan publik di bagian tengah (Alun-alun) ini. Kita lihat kios-kios yang ditengah ini tidak berfungsi dengan baik. Sehingga mungkin perlu penataan kembali,” Pungkas dia (Juri/Jurnal)