Jurnalindo.com, – Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengutarakan keraguan terhadap anggapan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung rivalnya, Prabowo Subianto. Ganjar menyatakan, jika Jokowi benar mendukung Prabowo, elektabilitas Prabowo dalam survei seharusnya mencapai 100 persen.
Dalam pernyataannya di kediamannya di Setiabudi, Jakarta Selatan, Ganjar mengemukakan logika sederhana bahwa jika Jokowi yang sebelumnya menjadi lawan Prabowo kini mendukungnya, maka survei seharusnya mencerminkan dukungan penuh.
“Kalau dulu Pak Jokowi lawan Pak Prabowo, dan sekarang katakan dia bergabung, maka surveinya (Prabowo) seharusnya 100 persen,” ujar Ganjar.
Ganjar dan Prabowo dianggap akan bersaing untuk memperebutkan suara pemilih Jokowi dalam Pilpres 2024. Ganjar juga mengakui bahwa perbedaan pilihan sebagian pemilih Jokowi di Pilpres 2019 dapat mempengaruhi elektabilitasnya, meskipun suara tersebut tidak secara keseluruhan beralih.
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) tersebut menjelaskan bahwa debat Capres-Cawapres memiliki potensi untuk memengaruhi elektabilitas masing-masing pasangan calon. Ganjar menyebut debat tersebut sebagai momen yang ditunggu oleh publik karena dapat membuka dan mengubah cara berpikir pemilih.
Menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menempatkan elektabilitasnya pada posisi terendah, yaitu 15,3 persen, Ganjar menyatakan bahwa debat kedua, yang melibatkan cawapres pada 22 Desember mendatang, menjadi momen penting yang bisa memengaruhi elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud MD.
“Nanti akan lengkap lagi jika cawapresnya juga sudah berdebat. Itu akan menjadi tontonan yang menarik, semua akan melihat dan semua akan punya preferensi. Siapa sebenarnya di antara kami? Dan itu yang layak saya pilih,” ungkap Ganjar.
Survei Litbang Kompas pada 11 Desember menempatkan pasangan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka sebagai yang tertinggi dengan 39,3 persen, diikuti Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 16,7 persen, dan Ganjar-Mahfud MD 15,3 persen. Survei juga menunjukkan bahwa sejumlah pemilih masih belum menentukan pilihan, mencapai 28,7 persen. (Kompas/Nada)