jurnalindo.com – Sulit buang air kecil dapat terjadi pada pria dan wanita dari segala usia. Namun, kondisi ini sangat umum terjadi pada pria berusia lanjut. Gejala kesulitan buang air kecil termasuk kesulitan mulai buang air kecil atau sedikit aliran urin.
Kandung kemih menjadi sulit untuk dikosongkan sepenuhnya, sehingga timbul rasa kurang ketika sudah selesai buang air kecil (BAK). Otot kandung kemih yang melemah dapat membuat sulit untuk buang air kecil sepenuhnya. Karena kelemahannya, otot kandung kemih tidak dapat berkontraksi cukup keras untuk berhasil mendorong urin sampai kandung kemih kosong. Namun, ada juga sejumlah kondisi medis yang bisa menjadi penyebab gejala sulit buang air kecil.
Beberapa gangguan medis berikut mungkin menjadi penyebab kesulitan buang air kecil Anda:
- Sistokel
Sistokel adalah suatu kondisi yang terjadi pada wanita, di mana kandung kemih turun melalui otot-otot dasar panggul dan masuk ke vagina bagian bawah. Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita berusia lanjut karena melemahnya dinding dan otot antara kandung kemih dan vagina. Gejala sistokel mungkin termasuk kesulitan buang air kecil, inkontinensia, kebocoran urin, perasaan buang air kecil yang tidak lengkap, atau kesulitan mengosongkan kandung kemih. Benjolan di vagina muncul seolah-olah ada sesuatu yang bengkak di lubang vagina.
- Pembesaran Prostat
Kelenjar prostat pada pria terletak di sekitar uretra, atau saluran kemih. Sesuai dengan namanya, uretra adalah jalur urin dari kandung kemih untuk keluar dari tubuh. Pada banyak pria, kelenjar prostat membesar seiring bertambahnya usia. Pembengkakan di bagian tengah kelenjar prostat akan memberi tekanan pada uretra prostat. Kondisi ini kemudian dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil. Gejala utama dari pembesaran prostat adalah sulit memulai keluarnya aliran urin dan aliran urin yang buruk, sehingga terasa tidak lengkap saat buang air kecil.
- Gangguan atau Kerusakan pada Sistem Saraf
Kondisi medis ini dapat terjadi baik pada pria maupun wanita karena hal yang berbeda. Misalnya, cedera, melahirkan, stroke, diabetes, infeksi sumsum tulang belakang, atau cedera otak. Penyakit autoimun seperti multiple sclerosis dan kelainan bawaan pada sistem saraf juga dapat mengganggu fungsi saraf, menyebabkan gejala kesulitan buang air kecil.
- Pernah Menjalani Operasi
Terkadang anestesi yang diberikan pada pasien yang menjalani operasi dapat merusak saraf tertentu. Salah satu efek dari gangguan saraf ini adalah kesulitan buang air kecil. Pembedahan yang dilakukan pada kandung kemih, ginjal, atau uretra juga dapat menyebabkan jaringan parut, penyempitan saluran kemih. Akibatnya, Anda kesulitan buang air kecil.
- Infeksi
Peradangan pada kelenjar prostat, atau prostatitis, juga bisa disebabkan oleh infeksi. Prostat membesar dan memberi tekanan pada saluran kemih, menyebabkan gejala kesulitan buang air kecil. Tak hanya itu, infeksi bisa disertai gejala lain. Infeksi saluran kemih (ISK) dan penyakit menular seksual juga merupakan penyakit yang menyerang pria dan wanita, yang dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil.
- Parureris
Paruresis atau shy bladder syndrome adalah kondisi psikologis. Kondisi ini terjadi ketika seseorang merasa tidak nyaman ketika harus buang air kecil di toilet umum atau ketika merasakan kehadiran seseorang di sekitar toilet.
- Penggunaan Obat
Penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa menjadi salah satu penyebab kesulitan buang air kecil. Misalnya beberapa jenis obat flu, dekongestan, obat anti alergi, dan anti depresan. Obat antikolinergik yang digunakan untuk mengobati kram perut dan inkontinensia juga memiliki efek samping berupa kesulitan buang air kecil, dan bahkan retensi atau akumulasi urin.
Demikian Gangguan Medis yang Menyebabkan Susah Buang Air Kecil yang bisa kami rangkum, semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawasan pengetahuan kita semua. Dan masih banyak lagi artikel yang menarik untuk dibaca di jurnalindo.com