JurnalIndo.com – Hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir dan menggenangi Ratusan Pemukiman warga Desa Banjarsari Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, yang diakibatkan meluapnya Sungai Silugonggo.
Salah satu warga bernama Karni (53) mengatakan bahwa semenjak banjir datang tepatnya hari Jumat sampai hari ini, belum mendapatkan bantuan apapun. Padahal sudah hampir 4 hari.
“belum mendapatkan bantuan apapun mas, keadaan seperti ini sudah 4 hari,” ungkapnya penuh harapan saat ditemui jurnalindo, pada Senin (2/1/2023).
Berdasarkan informasi warga sekitar, Edi Margiyono menuturkan beliau merupakan warga yang menderita penyakit Jantung dan diabetes.
Baca Juga: Kronologi Tangan Herlian Muchrim Wakil Bupati Kaur Trekena Petasan
“anehnya hingga saat ini belum tersentuh bantuan apapun,”singkat Edi.
Sedangkan Kepala Desa Banjarsari Sudiman mengatakan bahwa banjir ini sudah 4 hari sejak tanggal 30 Desember 2022 sampai sekarang tetapi sampai sekarang belum ada bantuan apapun.
Sementara ini data warga yang terdampak banjir mencapai ratusan tetapi tidak ada warganya yang mengungsi dikarenakan hampir mayoritas mempunyai ternak.
Sedangkan Ketinggian air mencapai rata-rata 70 cm-150 cm.
Selain itu, dirinya menambahkan bahwa warga disini sudah terbiasa akrab dengan banjir seperti ini. Bahkan hampir setiap tahun Desa Banjarsari mengalami kebanjiran.
“warga terdampak sebanyak 498 rumah terdiri dari 519 KK, terdiri dari 1553 jiwa. sedangkan Ketinggian rata-rata untuk didalam kampung 70 cm-150 cm,”ucap Pak Kades pada Senin (2/1/2023).
Baca Juga: Liga Inggris, Prediksi Skor Arsenal Vs Newcastel United
“sangking akrabnya dengan banjir warga disini membuat tempat namanya Pranggon di atas kandang dan itu dijadikan tempat tidur, ketika banjir datang,”tambahnya.
Lanjut Sudiman, dari pemerintahan desa (Pemdes) sebenarnya sudah menyiapkan tempat pengungsian dan Posko-posko.
“Sementara ini ada dua posko yang pertama dekat jembatan Ngantru dan yang satu lapangan Voli di dukuh Biting,”ungkapnya.
Menurutnya luapan air tersebut ditimbulkan kiriman dari atas seperti daerah Kabupaten Kudus, dan Purwodadi dan berkumpul menjadi satu disini. Sehingga air tidak gampang surut, berbeda dengan banjir bandang kemarin, 3-4 jam air langsung surut.
Kendati demikian, pihaknya mengatakan bahwa sementara ini, bantuan belum ada yang masuk baik logistik maupun berupa makanan yang siap saji. Walaupun bencana banjir tersebut sudah 3 hari.
“Bantuan logistik belum ada karena sudah terbiasa ya kita sudah siapkan sejak dini, karena warga banyak terisolir ya ini menunggu bantuan-bantuan dari atas,
Sementara ini bantuan belum ada sama sekali mas,”pungkasnya