Jurnalindo.com, Bali – Pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan Ngasiman Djoyonegoro mengatakan Indonesia telah berhasil menegaskan kembali posisinya sebagai negara nonblok melalui forum G20.
“Indonesia berhasil menegaskan kembali posisinya sebagai negara nonblok di forum G20,” kata Simon alias Ngasiman Djoyonegoro saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Simon mengapresiasi kinerja puncak pemerintah dalam menyelenggarakan dan mempersiapkan forum G20 menjadi forum strategis bagi Indonesia.
Ia mengatakan ada isu-isu strategis yang berpeluang mengganggu keberhasilan Indonesia di kursi kepresidenan G20.
Baca Juga: Menteri PUPR menjadi fotografer di G20 Bali
Selain perang Ukraina-Rusia yang sedang berlangsung, belakangan ini ketegangan antara Amerika Serikat dan China meningkat terkait masalah Taiwan. Selain itu, Korea Utara dengan Korea Selatan, Jepang, dan AS yang bersitegang secara militer di kawasan.
Secara global juga terdapat krisis energi dan pangan yang menghantui negara-negara di seluruh dunia.
KTT G20 di bawah Presidensi G20 Indonesia telah berhasil mengambil satu pesan yang mempersatukan negara-negara untuk sejenak memikirkan generasi saat ini dan generasi mendatang.
“Kepemimpinan Presiden Jokowi dalam KTT G20 sangat terlihat dan diapresiasi oleh pimpinan negara-negara lain. Ini kemajuan bagi Indonesia,” kata Simon.
Baca Juga: Presiden Prancis jalan kaki seusai Diner di GWK
Indonesia sendiri berhasil memperoleh komitmen investasi dari sejumlah negara dalam kerangka menghadapi krisis iklim. Tercatat, Amerika Serikat, China, Jepang, Inggris, dan Turki berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dalam bidang energi terbarukan, transportasi, pendidikan, dan pertahanan.
Simon berharap, setelah KTT G20 ini, pesan perdamaian di antara para pemimpin dunia terus bergaung. Sinergi antarnegara dengan kekuatan masing-masing memang bisa menciptakan persaingan.
Akan tetapi, tutur Simon, jangan sampai persaingan berubah menjadi konflik yang dapat merugikan generasi mendatang. Sementara di dalam negeri, berbagai komitmen investasi ini diharapkan dapat dinikmati masyarakat.
“Modal menuju Indonesia Emas 2045 kini semakin menguat dan meningkatkan nilai strategis Indonesia di mata dunia,” kata Simon. (nada/Ara)