Jurnalindo.com – Jakarta, 11/11 – Federasi sepak bola dunia FIFA telah menolak permintaan dari skuad Piala Dunia Denmark untuk mengenakan kaus bertema hak asasi manusia selama pelatihan, federasi sepak bola Denmark mengumumkan pada hari Kamis (DBU).
FIFA menolak permintaan Denmark agar dibolehkan memakai kaus bertuliskan “Hak Asasi Manusia untuk Semua”, kata juru bicara DBU kepada AFP.
DBU membantah itu pesan politik tetapi akan mematuhi keputusan FIFA untuk menghindari denda dan sanksi, kata mereka.
Baca Juga: Gol tunggal Moise Kean mengangkat peringkat Juventus di liga Italia Srie A
Qatar menghadapi kritik atas catatan hak asasi manusianya terkait perlakuan terhadap pekerja asing pada proyek infrastruktur besar untuk Piala Dunia serta hak-hak perempuan dan LGBTQ.
Sejak lama memusuhi penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar, federasi Denmark ingin menjadi yang terdepan dalam membela hak asasi manusia selama turnamen yang dimulai pada 20 November itu.
“Kami telah mengirimkan permintaan kepada FIFA, tetapi tanggapannya negatif. Kami menyesali, tetapi kami harus memperhitungkannya,” kata direktur DBU Jakob Jensen kepada Ritzau.
DBU sebelumnya mengumumkan bahwa kaus pelatihan akan menampilkan “pesan kritis”, dengan dua sponsor -Danske Spil dan bank Arbejdernes Landsbank- setuju mengganti logo mereka.
“Bagi saya, ini adalah jersey dengan pesan yang sangat sederhana tentang hak asasi manusia universal,” tambah Jensen.
Baca Juga: Amerika menjadi tim tamu yang datang pertama kali di Piala dunia 2022 Qatar
FIFA yang melarang semua pesan politik pekan lalu mendesak tim-tim agar “fokus kepada sepak bola” dan tidak menyeretnya “ke dalam pertempuran ideologis atau politik”.
Pada jersey resmi tim nasional Skandinavia selama pertandingan, produsen peralatan Hummel juga memburamkan logonya sebagai tanda “protes” kepada pemerintah Qatar.
Homoseksualitas adalah ilegal di Qatar dan kapten sejumlah negara Eropa terkemuka, termasuk Inggris, Prancis dan Jerman, akan mengenakan ban lengan warna pelangi dengan pesan “Satu Cinta” dalam kampanye anti-diskriminasi.
(Ara/Ari)