Fakta atau Mitos seputar kanker payudara

Jurnalindo.com, – Oktober adalah Bulan Peduli Kanker Payudara, yang dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tingkat tertinggi kanker ganas yang diderita oleh perempuan di Indonesia.

Yuk simak mitos dan fakta seputar penyakit yang bisa dicegah melalui deteksi dini.

Pemeriksaan payudara sendiri hanya untuk wanita dewasa?

Tidak perlu menunggu sampai tua sebelum berinisiatif memeriksakan payudara, meski penyakit ini lebih berbahaya bagi wanita yang lebih tua.

Baca Juga: Terapi pasien kanker harus ditunjang nutrisi yang optimal

Deteksi dini penting dilakukan untuk mengurangi jumlah kasus pasien baru yang datang saat penyakitnya semakin parah. Semakin lambat pengobatan, semakin lama masa pengobatan.

Setelah menstruasi, remaja boleh belajar memeriksa payudara sendiri pada hari ketujuh hingga kesepuluh setelah hari pertama menstruasi. Jika ada benjolan, segera periksakan kepada dokter. Pemeriksaan payudara juga bisa dilakukan oleh tenaga medis untuk hasil yang lebih tepat.

Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan dengan USG atau ultrasonografi yang disarankan dilakukan satu hingga dua kali dalam setahun.

Sementara itu, alat skrining utama yang sangat sensitif dalam mendeteksi adalah mammografi atau mammogram yang ditujukan untuk orang berusia 40 tahun ke atas.

Bra kawat ada kaitannya dengan kanker payudara?

Anggapan pemakaian bra berkawat dalam menyokong payudara dapat memicu kanker adalah mitos belaka. Sama sekali tidak ada hubungan antara bra dan kanker payudara.

Bra adalah pakaian dalam yang berfungsi untuk menyokong payudara. Apa pun jenis dan bahan bra, semua kembali lagi kepada kenyamanan pemakai.

Baca Juga: Waspadai benjolan dan periksa payudara secara rutin

Ada makanan pemicu kanker?

Ahli mengungkapkan kanker payudara muncul karena berbagai faktor, sehingga tidak bisa disimpulkan bahwa makanan tertentu pasti menyebabkan kanker.

Kendati demikian, setiap orang dapat mengurangi risiko terkena kanker dengan cara menjaga gaya hidup sehat. Salah satunya, mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang dimasak dengan cara menyehatkan. Batasi makanan manis, makanan berlemak serta kurangi konsumsi makanan yang digoreng dan dibakar.

Kanker payudara hanya terjadi kepada perempuan?

Memang sebagian besar penderita kanker payudara adalah perempuan, tapi penyakit ini juga bisa terjadi kepada laki-laki meski jumlahnya sedikit, proporsinya hanya 1:100. Umumnya, kanker payudara pada laki-laki ditemukan di usia lanjut.

Gejalanya sama seperti perempuan, yakni muncul benjolan di payudara. Mengingat ukuran payudara laki-laki umumnya lebih kecil, benjolan itu bisa lebih mudah dideteksi. Benjolan yang harus diwaspadai adalah benjolan yang terus membesar dan batas permukaannya terasa tidak jelas, tidak seperti meraba sebuah kelereng. ( Ara/Nada )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *