jurnalindo.com – Jakarta, 04/10 – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf meminta semua pihak mempercayakan Tim Gabungan Pencari Fakta Independen (TGIPF) yang dibentuk pemerintah untuk mengusut tragedi di Stadion Kanjuruhan.
“Kita harus mempercayai mereka agar kita semua terhindar dari informasi yang menyesatkan yang bertujuan untuk mengacaukan suasana,” kata KH Yahya Cholil Staquf, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Hal itu disampaikannya di hadapan perwakilan keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang bertempat di Gedung Serbaguna (GSG) NU, Malang, Jawa Timur, Selasa, sebagai salah satu rangkaian kegiatan kunjungannya ke kota dan kabupaten. dari Malang. .
Dalam kesempatan itu, Gus Yahya langsung memberikan santunan dari PBNU kepada keluarga korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu malam (1/10). Keluarga korban diberikan santunan, baik korban yang meninggal maupun yang dibawa ke rumah sakit.
Selain santunan, untuk membantu para korban, PBNU juga membentuk satgas Tragedi Kanjuruhan dengan mendirikan pusat terpadu yang berlokasi di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Kepada para petugas posko terpadu itu, Gus Yahya mengingatkan agar mereka bertindak proaktif mencari warga yang membutuhkan bantuan informasi terkait dengan tragedi Kanjuruhan ini ataupun pemulihan trauma.
“Jangan menunggu masyarakat yang meminta bantuan, tapi (petugas posko terpadu) harus proaktif, jemput bola,” ujar dia.
Menurut Gus Yahya, kepedulian NU ini merupakan wujud tanggung jawab NU kepada masyarakat yang terkena musibah. “Kalau tidak dilaksanakan, kita berdosa,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PCNU Kabupaten Malang Hamim Kholili mengucapkan terima kasih kepada jajaran PBNU yang menyempatkan diri berkunjung ke Malang.
“Kehadiran ‘panjenengan’ (Anda, red) semua menjadi motivasi bagi kami untuk lebih peduli terhadap kemanusiaan,” ujar Gus Hamim, sapaan akrab Hamim Kholili.
(ara/rido)