Revolusi Pertanian di Desa Cengkir: Mahasiswa KKN UNISDA Kenalkan Budidaya Melon Modern dengan Smart Screenhouse

Jurnalindo.com, – Bojonegoro, 26 Juli 2025 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Darul ‘Ulum (UNISDA) yang bertugas di Desa Cengkir, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, memperkenalkan metode budidaya melon modern berbasis teknologi Smart Screenhouse dalam sebuah pelatihan terbuka untuk masyarakat. Kegiatan ini bertujuan mendukung modernisasi sektor pertanian desa melalui pendekatan teknologi presisi dan ramah lingkungan.

Pelatihan ini diikuti oleh 30 warga, terdiri dari unsur petani, pemuda tani, dan ibu rumah tangga yang aktif dalam kelompok tani lokal. Mereka diajak mengenal lebih dekat konsep Smart Screenhouse, sebuah rumah tanam modern yang dilengkapi sensor otomatis pengatur suhu, kelembapan, intensitas cahaya, irigasi tetes, hingga pemupukan berbasis Internet of Things (IoT).

Untuk memperdalam pemahaman, mahasiswa menghadirkan narasumber dari praktisi pertanian modern yang memberikan paparan komprehensif mulai dari syarat tumbuh optimal tanaman melon, penyemaian benih F1 varietas unggul (seperti Golden Alisha, Honey Emerald, dan Fujisawa), hingga teknik pemangkasan, penyerbukan manual, serta pengendalian hama penyakit.

Peserta juga diperlihatkan dokumentasi visual hasil panen melon unggul dari sistem Smart Screenhouse, yang menunjukkan buah dengan kualitas tinggi dan nilai jual yang kompetitif.

“Baru kali ini kami lihat cara tanam pakai sensor seperti itu. Sangat menarik dan ingin kami coba di lahan sendiri,” ungkap Ramianto, salah satu petani setempat yang mengikuti pelatihan dengan antusias.

Hal senada disampaikan oleh Bapak Ruslan, kepala desa yang turut hadir dalam kegiatan ini. “Langkah anak-anak KKN ini sangat inovatif. Ini bisa jadi inspirasi besar bagi generasi petani muda di Cengkir. Kalau bisa dilanjut, kami siap mendukung,” ujarnya.

Koordinator KKN UNISDA, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang tidak hanya sebagai transfer teknologi, tetapi juga sebagai bagian dari pembangunan kesadaran baru tentang pertanian masa depan. “Kami ingin membekali warga desa dengan pengetahuan praktis dan inovatif, agar mereka mampu mengelola pertanian secara mandiri dan berkelanjutan,” jelasnya.

Antusiasme peserta terlihat dalam sesi tanya jawab dan diskusi teknis, menandakan adanya semangat adopsi teknologi dalam komunitas tani setempat.

Pelatihan ini diharapkan menjadi awal kolaborasi jangka panjang antara UNISDA dan Desa Cengkir dalam mewujudkan pertanian cerdas berbasis teknologi. Dengan adanya dukungan dan pendampingan yang berkelanjutan, Desa Cengkir berpotensi menjadi model pertanian presisi untuk desa-desa lain di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya. (Nailatul Maghfirah/Jurnal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *