Jurnalindo.com – Sebanyak 5 ton kemiri asal Desa Riamau, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), resmi diekspor ke Jepang. Pelepasan ekspor perdana ini dilakukan oleh Wakil Bupati Bima, Irfan Zubaidy, di Kota Mataram pada Rabu (23/7/2025).
Dalam acara seremonial tersebut, turut hadir Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, yang memberikan dukungan penuh terhadap langkah ekspor komoditas pertanian lokal ke pasar internasional.
“Ada 5 ton kemiri kupas yang diekspor ke Jepang,” ujar Irfan dalam keterangannya. dilansir dari detik.com
Ekspor ini menjadi momentum penting bagi para petani kemiri di Bima, khususnya di Desa Riamau, untuk meningkatkan nilai jual produk mereka sekaligus membuktikan bahwa hasil pertanian lokal mampu bersaing di pasar global.
Wakil Bupati Irfan menyampaikan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari kerja sama antara pemerintah daerah, pelaku usaha, serta petani yang terus meningkatkan kualitas produksi sesuai standar ekspor.
Sementara itu, Gubernur Lalu Muhammad Iqbal menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi NTB untuk terus mendorong ekspor komoditas unggulan daerah sebagai bagian dari upaya peningkatan ekonomi berbasis desa dan pertanian.
“NTB memiliki banyak potensi ekspor yang belum tergarap optimal. Keberhasilan ekspor kemiri ini harus menjadi motivasi bagi daerah lain untuk turut mengembangkan komoditas unggulannya masing-masing,” ujar Gubernur Iqbal.
Kemiri merupakan salah satu hasil perkebunan andalan di wilayah Bima, yang selama ini banyak digunakan untuk keperluan kuliner dan industri. Dengan masuknya ke pasar Jepang, kemiri asal NTB kini menapaki langkah baru dalam memperluas jangkauan pasar dan membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal.
Jurnal/Mas