Jurnalindo.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati sudah menyalurkan bantuan stimulan puso tahap satu tahun 2023 sebesar 15 miliar lebih dengan total wilayah melingkupi enam kecamatan.
“Enam wilayah itu yakni Kecamatan Dukuhseti, Wedarijaksa, Juwana, Margorejo, Jakenan, dan Kecamatan Gabus. Dengan luasan lahan mencapai 1.961,38 hektar nominalnya Rp 15 miliar sekian”, jelas Martinus Budi Prasetya selaku kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati.
Dia mengatakan bahwa bantuan ini telah diserahkan kepada petani yang mengalami puso atau gagal panen. Dengan rincian tiap satu hektar mendapatkan Rp 8 juta.
“Skema hitungannya tiap satu hektar bantuan puso senilai Rp 8 juta. Hal ini digunakan untuk benih, sarana produksi padi hingga obat-obatan,”paparnya.
Berdasarkan laporan yang mendapatkan bantuan puso ini sebanyak 82 kelompok yang terdiri dari 49 desa.
“Penyaluran bantuan stimulan puso tahap pertama sudah disalurkan untuk 82 kelompok tani dan 3.922 petani yang tersebar di 6 kecamatan dan 49 desa,”ungkapnya.
Budi menjelaskan bantuan ini disalurkan kepada petani yang mengalami puso karena banjir pada periode Januari sampai Maret 2023.
Menurutnya, proses pencairan bantuan membutuhkan waktu cukup panjang. Ia menerangkan diawali pendataan sampai akhirnya fix keluar keputusan bupati. Kemudian verifikasi dari BPBD provinsi.
“Juga ada rekomendasi Sekda provinsi prosesnya panjang. Sehingga Oktober 2024 baru cair,” ungkap dia.
Dikatakan saat ini pihaknya tengah memproses bantuan stimulan tahap kedua. Menurutnya, tahap kedua luasan lahan puso lebih luas. Yakni hingga 95 kelompok tani.
“Tahap kedua dari segi luasan lebih banyak dari luasan, jumlah petani, dan kelompok taninya yang totalnya 177 kelompok tani. Sehingga dikurangi tahap pertama sudah ada 82 kelompok tani, maka masih 95 kelompok tani yang harus dilayani tersebar Pati, Jaken, Kayen, dan Sukolilo,” bebernya.
Kendati demikian, pihaknya mengaku tahap kedua akan tetap diupayakan bisa disalurkan tahun 2024 ini. Meskipun bukan kewenangan daerah, tetapi di PNBP supaya tahap kedua cair di tahun ini. (Juri/Jurnal)