Jurnalindo.com, – Momen salat Jumat yang dihadiri Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dan putranya Kaesang Pangarep di Masjid Sheikh Zayed Solo pada 25 Oktober 2024, terganggu oleh aksi ricuh. Insiden ini terjadi setelah keduanya meninggalkan masjid, saat seorang pengunjung yang diduga membuat onar diamankan oleh pihak kepolisian.
Kericuhan mulai terpantau setelah Jokowi dan Kaesang keluar dari masjid. Beberapa petugas keamanan yang berjaga langsung berlarian menuju jalan sebelah timur masjid untuk menangani situasi yang memanas. Wakil Direktur Masjid Sheikh Zayed, Bagus Sigit Setiawan, turut terjun langsung untuk menenangkan jemaah yang terlibat kericuhan.
Salah satu pengunjung yang terlibat sempat berteriak dan meminta untuk berfoto dengan Jokowi. Menurut Sigit, pengunjung tersebut mulai membuat onar sejak berada di serambi masjid setelah salat Jumat selesai. “Sejak di dalam, jemaah itu teriak-teriak karena ingin foto dengan Pak Jokowi. Ketika ditenangkan, malah tambah teriak-teriak menggunakan bahasa Inggris,” ungkapnya.
Petugas kepolisian kemudian mengamankan jemaah tersebut dan membawanya ke dalam mobil polisi. Di sisi lain, Sigit berusaha meredakan emosi pengunjung dengan membawanya kembali ke dalam masjid.
Sementara itu, Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi belum memberikan konfirmasi resmi terkait insiden tersebut saat dihubungi media.
Kedatangan Jokowi dan Kaesang di Masjid Zayed berlangsung meriah, di mana jemaah yang telah hadir meminta salaman dan berfoto bersama mereka. Jokowi terlihat mengenakan baju Koko putih dan celana hitam, sementara Kaesang mengenakan kemeja hitam dengan celana senada. Sebelum memasuki masjid, beberapa anggota Paspampres juga mengingatkan jemaah perempuan untuk tidak menyentuh Jokowi karena beliau sudah berwudu.
Setelah tiba, Jokowi menempati shaf paling depan dan melaksanakan salat sunnah dua rakaat, sementara Kaesang berada di barisan belakang. Meskipun insiden ini menggangu suasana, kedatangan Presiden tetap disambut antusias oleh jemaah yang ingin berinteraksi dengan pemimpin mereka. (Jpnn/Nada)