Seni Dan Kuliner Dijadikan Subsektor Ekonomi Kreatif di Pati 

Jurnalindo.com, – Masyarakat Pati memiliki selera kesenian sangat tinggi yang diwariskan oleh nenek moyang ratusan tahun silam diantaranya Kesenian Ketoprak.

Selain kesenian kabupaten yang dijuluki bumi mina tani ini, memiliki beragam kuliner yang dapat dinikmati masyarakat luas baik Pati sendiri maupun luar daerah.

Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati, Muhammad Roni mengatakan bahwa dua sektor ini diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kalangan masyarakat.

“Untuk seni-seni pertunjukan itu disepakati untuk menjadi Sub Sektor unggulan, dan kuliner juga bisa meningkatkan unggulan dari ekonomi kreatif yang berada di Kabupaten Pati,” kata Roni.

Sebelumnya Penunjukan tersebut berdasarkan hasil uji petik PMK3I (Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia) yang dilakukan oleh Kemenparekraf RI pada tanggal 10 sampai 13 September 2024 lalu.

“Pemkab Pati telah melakukan Uji Petik PMK3I (Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia) Yang mana hasilnya seni pertunjukkan ditunjuk dan kuliner sebagai Subsektor Unggulan,”ungkapnya.

Dikatakan, dalam uji petik tersebut sebenarnya ada 17 Subsektor, Namun di Kabupaten Pati hanya ditetapkan 3 besar ekonomi kreatif. Diantaranya Subsektor Kuliner, Subsektor Kriya dan Subsektor Seni Pertunjukan.

“Dari 17 Subsektor ekonomi kreatif yang berada di Pati ini kita mengerucut jadi tiga, kita satu yang diangkat jadi Subsektor unggulan yaitu seni pertunjukkan,” paparnya.

Menurutnya ke 3 sektor tersebut mempunyai potensi besar untuk dikembangkan. Lantaran memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

“Tiga subsektor itu diantaranya disini itu ada Bandeng Juwana, terus nanti ke Ketoprak Siswo Budoyo, terus ada Batik Jatiwarno, Batik Sani, terus ada di daerah Gunungwungkal, Kopi terus ada Kopi Jolong, terus ada sanggar pandu,” paparnya.

Kendati demikian, pihaknya mengatakan dengan adanya penetapan seni pertunjukkan sebagai Subsektor Unggulan, hal tersebut merupakan salah satu langkah awal untuk menuju kota kreatif di tahun 2025. (Juri/Jurnal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *