Suswono Sebut Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) Dipangkas, Pemprov DKI Beri Jawaban

Pemprov DKI (Sumber Foto. riau24)
Pemprov DKI (Sumber Foto. riau24)

JurnalIndo.Com – Bakal calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta, Suswono, menyampaikan kritik terkait pemangkasan Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) yang diduga dilakukan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Pernyataan ini diungkapkan Suswono usai bertemu dengan Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW), di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Jumat (13/9).

Dalam pertemuan tersebut, Suswono menyebut menerima aspirasi dari masyarakat, terutama terkait penambahan anggaran untuk operasional tempat ibadah. Menurutnya, banyak masjid yang mengeluhkan pemangkasan dana operasional tersebut.

“Beliau (HNW) tadi kebetulan ada tamu dari kalangan dewan masjid. Saya juga sempat mendengar aspirasi dari mereka, salah satunya soal BOTI. Konon katanya sekarang dipangkas oleh Plt (Pj Gubernur Heru),” ujar Suswono. Dilansir dari detik.Com

Suswono menegaskan keinginannya untuk mengembalikan anggaran BOTI seperti semula, atau bahkan menambahnya. Menurutnya, pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) memiliki visi untuk mengembangkan ekonomi umat berbasis tempat ibadah, sehingga bantuan tersebut sangat penting.

“Setidak-tidaknya kami (RIDO) akan mengembalikan BOTI seperti sebelumnya. Syukur-syukur kalau bisa ditambah. Di visi-misi RIDO, kami juga menekankan pengembangan ekonomi umat berbasis masjid. Harapannya, masjid bisa menjadi basis permodalan bagi masyarakat kecil tanpa bunga,” tambahnya.

Meskipun belum merinci besaran anggaran yang akan ditambahkan, Suswono meyakini program BOTI akan mendapat dukungan dari DPRD Pemprov DKI Jakarta. Ia menambahkan bahwa program ini sebelumnya juga didukung oleh PKS saat era Gubernur Anies Baswedan.

Jawaban Pemprov DKI Jakarta

Menanggapi pernyataan Suswono, Plt Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, memberikan klarifikasi terkait program BOTI. Ia menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah memberikan bantuan untuk tempat ibadah sejak 2019 hingga sekarang, mencakup semua agama.

“Bantuan operasional BOTI diberikan kepada semua tempat ibadah, baik masjid, musala, maupun gereja. Bantuan ini mencakup insentif untuk para pengurus tempat ibadah, seperti marbut, imam masjid, guru ngaji, serta pengurus gereja, pendeta, koster, dan guru sekolah Minggu,” jelas Eliawati, Sabtu (14/9).

Eliawati juga mengungkapkan bahwa jumlah penerima BOTI tahun 2024 mengalami peningkatan. Untuk masjid, penerima bantuan naik menjadi 3.350, sementara musala juga naik menjadi 3.350 penerima. Jumlah gereja yang menerima BOTI tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 1.379 gereja.

“Peningkatan jumlah penerima BOTI pada 2024 sudah melalui kajian dan disesuaikan dengan kebutuhan alokasi untuk para penerima,” tutupnya.

Dengan penjelasan ini, Pemprov DKI Jakarta menegaskan bahwa program BOTI tetap berjalan dengan peningkatan penerima di tahun mendatang.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *