Oase  

Hal Penting Saat Patungan Kurban

jurnalindo.com – Alhamdulillah, setelah rangkaian ibadah di bulan Ramadhan, umat Islam siap menyambut Dzulhijjah dengan mempersembahkan kurban. Kurban merupakan ibadah tahunan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan menghidupkan kembali semangat berbagi. Ada berbagai cara untuk menghidupkan kembali sakramen, salah satunya adalah domba kurban biasa.

Menurut pendapat dua imam Syafi’i dan Al-Maliki, hukum berkurban adalah sunnah yang pasti atau sunnah yang kuat. Sedangkan menurut Imam Abu Hanifah, kurban itu wajib bagi yang mampu.

Masalah patungan kurban dibahas lebih panjang melalui konsultasi hokum berikut ini.

  1. Kurban sesuai dengan ketentuan syarat sah

Ibadah kurban harus memenuhi persyaratan hukum dan kelayakan kurban. Pertama: Persyaratan hukum dari pihak peternakan. Checklist dalam memilih kurban, berikut kriteria berdasarkan Syariah:

  • Mata tidak sepenuhnya buta dan satu sisi
  • Telinga tidak memotong lebih dari sepertiga
  • Tubuh bagian atas cukup besar, minimal berumur satu tahun dan tidak hamil
  • Ekornya tidak dipotong lebih dari sepertiga
  • Perut tidak kurus sampai muncul tulang
  • Kaki tidak lemas
  • Rambut sehat dan tidak kusam
  • Tidak ada gigi tanpa gigi
  1. Niat kurban untuk mendekatkan diri kepada Allah

Menurut Dr Unni Saharuni, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, kurban yang dikorbankan pada Idul Adha sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah.

  1. Patungan memenuhi batasan jumlah pengurban

Kurban patungan harus memenuhi jumlah maksimum pengurban. Majelis hukum Dumbet Dhafaf, Ustadz Ahmad Fawzi Qossim, S.S., M.A,. M.M Kurban umum yang diperbolehkan adalah sapi atau unta.

Beberapa ulama telah menjelaskan bahwa pengorbanan satu kambing lebih baik daripada bergabung dengan sapi atau unta bergabung, karena tujuh kambing lebih bermanfaat daripada seekor sapi.

Dari pendapat para ulama di atas bahwa hal itu bersumber dari gambaran ekonomi masyarakat Jazirah Arab yang sebenarnya tergolong kaya dan membeli kurban untuk perorangan. Sementara di Indonesia masih banyak anggota masyarakat menengah ke bawah, sehingga membeli sapi secara bersama-sama seringkali menjadi solusi.

  1. Bermanfaat untuk berbagi

Patungan Qurban adalah bentuk amal daging yang membangun solidaritas Islam. Dengan pengorbanan sapi biasa, bangkai akan dihargai serta membantu orang miskin menikmati daging.

Demikian Hal Penting Saat Patungan Kurban yang bisa kami rangkum, semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawasan pengetahuan kita semua. Dan masih banyak lagi artikel yang menarik untuk dibaca di jurnalindo.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *