Oase  

Penyebab Terjadinya Perang Badar

jurnalindo.com – Seperti yang kita ketahui, Nabi lahir dari keluarga Bani Hasyim dan dari suku Quraisy. Nabi menerima wahyu pada 40 tahun, dan perjalanan dakwahnya dilindungi oleh sang paman, pemimpin Bani Hasyim, yang berasal dari suku Quraisy yaitu Abu Thalib. Sepeninggal Abu Thalib pada tahun 619 M, kepemimpinan Bani Hasyim diteruskan kepada Amr bin Hisyam, julukan Abu Jahal, yang sangat memusuhi Muhammad.

Kemunculan Rasulullah serta kegiatan dakwahnya secara tidak langsung mengancam posisi Abu Jahal sebagai penguasa Mekkah. Selain itu, kaum Quraisy lainnya menganggap umat Islam sebagai penjahat yang mengancam lingkungan dan otoritas mereka.

  1. Terjadi penganiayaan terhadap umat Islam

Sebelum Perang Badar, umat Islam mengalami perlakuan buruk dari orang-orang kafir Quraisy. Perlakuan buruk terhadap umat Islam tidak hanya terjadi di kota Mekkah, tetapi orang-orang kafir Quraisy juga memberikan tekanan kepada umat Islam untuk mencapai Madinah. Teror demi teror yang dilakukan oleh kaum Quraisy, mereka menyerang dan menguasai harta milik kaum muslimin, tidak hanya itu kaum Quraisy yang mengaku beriman dan masuk Islam langsung diusir dari sukunya. Yang merupakan penghinaan serius bagi seseorang pada saat itu untuk dapat menyulut Perang Besar Badar.

  1. Membenci Abu Jahal

Kebencian Abu Jahal terhadap Nabi dan umat Islam muncul sejak ia menerima dan menerbitkan wahyu pertama. Bagi Abu Jahal, ajaran baru Nabi tidak hanya berasal dari warisan budaya nenek moyang mereka, tetapi juga menunjukkan kehadiran Abu Jahal sebagai salah satu tokoh masyarakat Quraisy di Mekkah. Sepeninggal Abu Thalib pada tahun 619 M, sayangnya kepemimpinan Bani Hasyim beralih ke Amr ibn Hisyam atau Abu Jahal yang merupakan salah satu musuh Muhammad.

Kemunculan Nabi Muhammad dan aktivitas advokasinya mengancam posisi Abu Jahal sebagai penguasa Mekkah, serta kaum Quraisy lainnya yang menganggap umat Islam sebagai penjahat yang mengancam lingkungan dan kekuasaannya.

  1. Pengusiran kaum Muslimin dan perampasan harta benda

Sementara Nabi Muhammad terus berdakwah kepada umatnya, orang-orang musyrik Mekah sudah mulai berperang. Mereka menghalalkan darah pendatang dan mengambil uang umat Islam dengan paksa. Kekerasan terhadap umat Islam meningkat ketika perlindungan Abu Thalib hilang. Karena teror terus-menerus dari kaum Quraisy, kaum Muslim akhirnya bermigrasi ke Madinah pada tahun 622 M. Namun, mereka meninggalkan harta mereka untuk beremigrasi. Akibatnya, orang-orang kafir Quraisy menyita semua harta mereka.

Demikian Penyebab Terjadinya Perang Badar yang bisa kami rangkum, semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawasan pengetahuan kita semua. Dan masih banyak lagi artikel yang menarik untuk dibaca di jurnalindo.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *