Oase  

Ilmuwan Muslim yang Paling Berpengaruh di Dunia

jurnalindo.com – Kejayaan Islam dimulai pada era 780 – 1258 M. Hal ini ditandai dengan banyaknya cendekiawan muslim yang berkontribusi dalam berbagai bidang ilmu. Temukan banyak ilmu pengetahuan modern oleh tokoh-tokoh Islam.

Cendekiawan Muslim pada masanya berhasil menciptakan berbagai jenis pengetahuan yang berdampak besar bagi dunia. Banyak dari penemuan ini digunakan sebagai sumber daya dan pendekatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di seluruh dunia.

Pada masa kejayaan Islam, masjid digunakan sebagai tempat menuntut ilmu berbagai macam ilmu sesuai dengan ajaran Islam. Maka tak heran jika masa itu berhasil melahirkan cendekiawan muslim yang luar biasa.

Jadi siapa cendekiawan Muslim paling berpengaruh di dunia? Berikut nama-nama tokoh besar Islam yang dirangkum Merdeka.com dari berbagai sumber.

Ibnu Sina (980-1037)

Avicenna adalah seorang cendekiawan muslim kosmopolitan yang berjasa besar dalam bidang kedokteran. Pemilik nama lengkap Abu Ali Al-Hussain Bin Abdullah Bin Hassan Ali Bin Sina, lahir pada bulan Syafar 370 H atau Agustus 980 M. Ia melakukan penelitian luar biasa yang diabadikan dalam sejarah ilmu kedokteran di dunia.

Avicenna juga orang pertama yang menemukan cara mengobati pasien dengan menyuntikkan obat ke dalam tubuh pasien. Jangan heran jika ia mendapat julukan al-Ra’s atau puncak gunung pengetahuan.

Al-Khawarizmi (780-850)

Cendekiawan Muslim berpengaruh berikutnya di dunia adalah Al-Khawarizmi. Ia dikenal sebagai salah satu cendekiawan muslim yang berjasa besar dalam bidang matematika, geografi, dan astronomi. Nama lengkap pemiliknya, Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi, lahir di Al-Khawarizmiya, Uzbekistan pada tahun 780 M.

Salah satu penemuan terbesar Al-Khawarizmi adalah penggunaan secan dan garis singgung dalam trigonometri dan penyelidikan astronomi. Tidak hanya itu, ia juga ahli dalam bidang lain seperti filsafat, aritmatika, musik, teknik, sejarah Islam, dan kimia. Al-Khawarizmi juga merupakan sosok yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan aritmatika.

Ibn al-Nafis (1213-1288)

Ibnu Al-Nafis adalah seorang ulama Islam yang terkenal di bidang kedokteran di dunia. Pada abad ke-13 M, ia mampu merumuskan dasar-dasar sirkulasi jantung, paru-paru, dan kapiler untuk pertama kalinya di dunia. Berkat jasanya yang luar biasa, Ibnu al-Nafis dianugerahi penghargaan bapak fisiologi peredaran darah.

Ibnu al-Nafis lahir di Damaskus atau Syam pada tahun 1210 dan meninggal di Mesir pada tanggal 17 Desember 1288. Selain sumbangsihnya di bidang kedokteran, Ibnu al-Nafis juga dikenal sebagai cendekiawan muslim yang serba bisa. Ia berhasil memberikan klasifikasi ilmu hadits yang lebih masuk akal.

Jabir bin Hayyan (721-815)

Jabir ibn Hayyan adalah seorang ilmuwan muslim besar yang sering disebut sebagai “Bapak Kimia Modern”. Ia adalah seorang ahli kimia, fisika, dan farmakologi yang mengubah konsep berbagai peristiwa alam yang pada waktu itu dianggap tidak dapat diprediksi.

Beberapa penemuannya di bidang kimia menjadi dasar bagi perkembangan kimia modern saat ini. Tidak hanya itu, Jabir bin Hayyan mampu mengaplikasikan ilmunya di bidang kimia dalam proses pembuatan logam dan besi.

Ibnu Khaldun (1332-1406)

Wali al-Din Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Muhammad ibn Abi Bakr Muhammad ibn al-Hassan atau lebih dikenal sebagai Ibn Khaldun adalah seorang sejarawan dan sosiolog Islam terkenal di dunia. Ia lahir di Tunisia pada 1 Ramadhan 732 H atau 27 Mei 1332 M.

Ibnu Khaldun sejak kecil dikenal sebagai orang yang hafal Al-Qur’an. Maka tak heran jika ia mampu menghasilkan karya dan ide yang luar biasa. Hingga kini karya-karyanya dalam bidang sosiologi Islam terus berkembang dan menjadi karya-karya yang monumental.

Demikian Ilmuwan Muslim yang Paling Berpengaruh di Dunia yang bisa kami rangkum, semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawasan pengetahuan kita semua. Dan masih banyak lagi artikel yang menarik untuk dibaca di jurnalindo.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *