News  

UMY Pilih Fokus Kembangkan AI, Tidak Buka Jurusan Pertambangan

referensi gambar dari (t-2.tstatic.net)
referensi gambar dari (t-2.tstatic.net)

Jurnalindo.com – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengonfirmasi tidak akan membuka jurusan pertambangan meskipun Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menyatakan siap mengelola tambang yang diberikan oleh pemerintah. UMY lebih memilih untuk fokus pada pengembangan artificial intelligence (AI).

“Mboten (tidak), mboten, tidaklah,” tegas Rektor UMY, Prof. Gunawan Budiyanto, pada Senin (29/7/2024), saat menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan UMY membuka jurusan pertambangan.

Menurut Gunawan, banyak perguruan tinggi lain yang sudah memiliki jurusan pertambangan, sehingga UMY memilih untuk tidak membuka jurusan tersebut. Sebaliknya, UMY ingin mengembangkan AI yang diyakini akan memberikan dampak positif bagi pembelajaran mahasiswa. dilansir dari detik.com

“Jadi itu (jurusan pertambangan) kan sudah banyak yang membuka ya, yang lain,” ujarnya. “Kita malah justru ingin mengembangkan AI di UMY, kalau tambang nggak,” tambahnya.

Sebelumnya, PP Muhammadiyah menyatakan siap mengelola tambang yang diberikan pemerintah. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui kajian mendalam yang diwarnai pro dan kontra di internal Muhammadiyah.

“Khusus tentang tambang, kami memang sebagaimana karakter kami, Muhammadiyah, ketika ada tawaran resmi yang tentu ini punya political will yang baik dari pemerintah, tidak serta merta menerima tapi juga tidak serta merta langsung menolak,” kata Haedar dalam konferensi pers usai Konsolidasi Nasional Muhammadiyah pada Minggu (28/7/2024).

Haedar menegaskan bahwa Muhammadiyah selalu menerapkan disiplin ilmu dalam setiap pergerakan. Keputusan menerima atau menolak tawaran, termasuk dalam hal pengelolaan tambang, didasarkan pada ilmu yang diajarkan oleh Islam dan pemikiran Muhammadiyah yang berlandaskan pada pandangan Islam berkemajuan.

“Kami selalu punya prinsip menerima menolak dan melakukan langkah apapun dalam pergerakan Muhammadiyah itu harus berdasarkan oleh ilmu yang diajarkan oleh Islam. Juga berbasis pada pemikiran-pemikiran Muhammadiyah yang kita popularisasikan yakni berbasis pada pandangan Islam berkemajuan,” jelas Haedar.

Selain itu, Haedar menambahkan bahwa Muhammadiyah juga mempertimbangkan konteks kehidupan masyarakat di tingkat lokal maupun nasional dalam setiap keputusan yang diambil.

Dengan fokus pada pengembangan AI, UMY berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang teknologi dan pendidikan, serta membantu mahasiswa untuk siap menghadapi tantangan masa depan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *