JurnalIndo.Com – Dalam mewujudkan program Swasembada pangan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi meminta semua TNI-Polri harus turun ke lokasi untuk membantu para petani di ladang.
Hal ini disampaikan langsung saat berkunjung di pendopo Kabupaten pati, pada Kamis (8/5/2025). dalam rangka memberikan pembinaan kepada Babinsa dan Babinkamtibmas untuk mendukung program swasembada pangan.
Lutfi menekankan pemetaan wilayah yang harus dilakukan oleh Babinsa Bhabinkamtibmas permasalahan apa yang sedang terjadi di desa binaan masing-masing.
Dengan begitu, permasalahan yang ada bisa segera diketahui dan harus segera ditangani dengan tujuan pertanian tetap berjalan.
“Jadi tugasnya bersama-sama untuk melakukan mapping wilayah. Sekarang adalah musim kemarau, maka kita harus mapping tempel ke pak lurah bahwa saya (Babinsa Bhabinkamtibmas) harus apa, permasalahannya apa,” pintanya.
Setelah diketahui permasalahan dari petani, baik Babinsa Bhabinkamtibmas diminta untuk segera melaporkan kepada Kapolsek, Danramil, dan Camat untuk bisa didata dan kemudian dicarikan solusi bersama-sama permasalahan yangs sedang dialami oleh para petani.
“Berikutnya lapor ke pak Camat Kapolsek dan Danramil terkait problem di desa. Database itu dikumpulkan di kecamatan, terkait sistem pengairan, komoditasnya apa, hama harus didata,” tambah Gubernur.
Termasuk saat panen raya tiba, kedua pilar keamanan tersebut diminta untuk turut membantu proses pembelian gabah dari petani ke Bulog dan mengawal harga jual sesuai Harga Pokok Penjualan (HPP).
Dengan begitu adanya sinergi antara TNI-Polri, pemerintah desa, pemerintah kecamatan, dan pemerintah kabupaten diharapkan mampu mendukung program swasembada dan ketahanan pangan.
“Babinsa Bhabinkamtibmas harus siap, tidak hanya dukungan tetapi aplikasi di lapangan. Yang surplus hampir seluruh kabupaten/kota, pemasok 16,5 persen pemasok padi nasional. 2025 sudah saya gariskan infrastruktur untuk swasembada pangan, sehingga 2026 sudah swasembada pangan,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Pati Sudewo memaparkan capaian luar biasa produksi padi di Kabupaten Pati. Dimana pada tahun 2024, produksi padi sudah mencapai 350 ribu ton dan diharapkan bisa meningkat di tahun 2025 ini.
“Untuk swasembada pangan untuk Kabupaten Pati sudah tercapai. Data tahun 2024 tercatat produksi beras Kabupaten Pati sebanyak 350 ribu ton. Sementara kebutuhan Kabupaten Pati 150 ribu ton. Artinya ada surplus sebesar 200 ribu ton, dan insyaallah di tahun 2025 akan meningkat lebih dari capaian tahun 2024,” tutup Bupati.
Jurnal/Mas