Apakah Benar Berhubungan Intim Lebih Sering Bisa Tunda Menopause?

Jurnalindo.com – Jakarta, 4/12  – Berhubungan seks dengan pasangan yang lebih sering dapat menunda menopause pada wanita, menurut sebuah studi tahun 2020 di jurnal Royal Society Open Science.

Seperti yang dipublikasikan Health baru-baru ini, wanita yang berhubungan seks setiap minggu memiliki kemungkinan 28 persen lebih kecil untuk mengalami menopause dibandingkan wanita yang berhubungan seks kurang dari sekali dalam sebulan.

Menopause adalah bagian normal dari bertambahnya usia. Ini secara khusus mendefinisikan titik waktu 12 bulan setelah periode menstruasi terakhir seorang wanita.

Namun, penelitian tersebut tidak meneliti mengapa seks yang lebih sering dapat menunda menopause. Namun menurut peneliti studi Megan Arnot, PhD, wanita perimenopause mungkin tidak ingin berhubungan seks. Jika seorang wanita tidak berhubungan seks, dia tidak akan hamil, jadi tidak ada gunanya mempertahankan fungsi ovulasi.

Ovulasi juga menghabiskan banyak energi dari tubuh, yang dapat merusak fungsi kekebalan tubuh. Jadi mungkin ada titik dalam hidup ketika pasangan memutuskan untuk tidak memiliki bayi ketika lebih baik berhenti berovulasi dan menginvestasikan energi di tempat lain.

Jadi bisakah seks mencegah menopause? Belum tentu. Profesor Antropologi Evolusioner di University College London, Ruth Mace, menekankan bahwa seks, bahkan di usia 40-an dan 50-an, tidak akan mencegah menopause.

“Kami mengontrol berbagai variabel, termasuk kadar hormon estrogen, merokok, dan BMI, dan hubungannya tetap ada, tetapi itu tidak berarti bahwa perilaku seksual menunda menopause,” kata Mace.

Mary Jane Minkin, MD, profesor klinis kebidanan dan ginekologi dan ilmu reproduksi di Fakultas Kedokteran Universitas Yale, mengatakan menopause terlambat pada wanita berarti ada lebih banyak estrogen yang hadir untuk menjaga kenyamanan vagina.

“Dan sayangnya saya melihat banyak wanita pascamenopause tidak dapat berhubungan seks karena kekeringan dan nyeri vagina,” kata Minkin.

Christine Greves, MD, seorang spesialis ginekologi di Winnie Palmer Hospital for Women and Babies di Orlando, Florida, menambahkan, “Berhubungan seks yang relatif sering selama perimenopause dan menopause juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dari waktu ke waktu, karena hal ini dapat membantu menjaga elastisitas vagina. .”

Dia sampai pada kesimpulan bahwa seks teratur tidak ada salahnya.(jurnalindo/salman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *