Jurnalindo.com, MOSCOW, 08/11 - Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa 50.000 tentara Rusia dari program mobilisasi kini telah bergabung dengan unit-unit tempur di Ukraina, kantor berita Interfax melaporkan.
Putin mengatakan sebanyak 80.000 personel kini ditempatkan di "daerah operasi militer khusus" - istilah yang digunakan Rusia untuk menggambarkan perang di Ukraina.
Sisanya 320.000 wajib militer masih di kamp pelatihan di Rusia.
"Sekarang kita punya 50.000 personel di unit-unit petempur. Sisanya belum ikut dalam pertempuran," kata Putin, seperti dikutip Interfax, saat ia melakukan lawatan ke Tver, wilayah di luar Moskow.
Baca Juga: Jaga Inflasi, cadangan devisa China 3,05 triliun dolar AS, naik tipis
Putin mengumumkan program "mobilisasi parsial" pada bulan September untuk memanggil ratusan ribu pejuang baru untuk berperang setelah Ukraina selama serangan balik yang menguasai kembali sebagian besar negara.
Putin mengumumkan program "mobilisasi parsial" pada bulan September untuk memanggil ratusan ribu pejuang baru untuk berperang setelah Ukraina selama serangan balik yang menguasai kembali sebagian besar negara.
Program mobilisasi Putin mendorong ratusan ribu orang Rusia untuk melakukan eksodus massal dan protes anti-perang di negara itu.
Dan pekan lalu, Putin mengatakan bahwa 318.000 orang telah dipanggil di bawah program tersebut.
Pada akhir Oktober, Rusia mengakhiri program mobilisasi.
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan pada 28 Oktober bahwa sekitar 41.000 pejuang Rusia telah bergabung dengan unit-unit tempur di Ukraina. (Slmn/Antara)
Artikel Terkait
Usai Bertemu Putin, Presiden Jokowi Bertolak Ke Abu Dhabi
Kedubes Rusia bersiap untuk kedatangan Putin pada KTT G20 di Bali
Jika Putin nekat gunakan senjata nuklir