cara  

Panduan Lengkap: Cara Alami Pohon Mangga Berkembang Biak


Panduan Lengkap: Cara Alami Pohon Mangga Berkembang Biak

Pohon mangga berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan generatif terjadi melalui penyerbukan bunga oleh serangga atau angin, menghasilkan biji yang dapat tumbuh menjadi pohon baru. Sedangkan perkembangbiakan vegetatif dilakukan dengan cara mencangkok, okulasi, atau stek, yang menghasilkan tanaman baru yang identik dengan induknya.

Perkembangbiakan pohon mangga sangat penting untuk menjaga kelestariannya dan memenuhi kebutuhan manusia akan buah mangga. Buah mangga kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan, sehingga bermanfaat untuk kesehatan. Selain itu, pohon mangga juga dapat digunakan sebagai tanaman peneduh atau tanaman hias.

Untuk memperbanyak pohon mangga, dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti:

  • Menanam biji mangga
  • Mencangkok pohon mangga
  • Menyokulasi pohon mangga
  • Menanam stek pohon mangga

Dengan memahami cara perkembangbiakan pohon mangga, kita dapat berkontribusi dalam pelestariannya dan menikmati manfaat buah mangga yang lezat dan menyehatkan.

Cara Pohon Mangga Berkembang Biak

Pohon mangga berkembang biak melalui proses seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Berikut adalah tujuh aspek penting terkait cara pohon mangga berkembang biak:

  • Bunga: Pohon mangga memiliki bunga berkelamin dua yang berperan penting dalam penyerbukan.
  • Serangga: Serangga seperti lebah membantu penyerbukan bunga mangga, sehingga menghasilkan buah.
  • Biji: Buah mangga mengandung biji yang dapat berkecambah dan tumbuh menjadi pohon baru.
  • Cangkok: Perkembangbiakan vegetatif dengan mencangkok batang pohon mangga pada batang pohon lain.
  • Okulasi: Menyambungkan mata tunas pohon mangga pada batang pohon lain.
  • Stek: Menanam potongan batang pohon mangga untuk menghasilkan tanaman baru.
  • Varietas: Terdapat banyak varietas pohon mangga, masing-masing memiliki karakteristik buah yang berbeda.

Memahami cara pohon mangga berkembang biak sangat penting untuk melestarikan tanaman ini dan menikmati buahnya yang lezat dan bergizi. Berbagai metode perkembangbiakan memungkinkan kita untuk memperbanyak pohon mangga dengan mudah dan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, pengetahuan tentang varietas pohon mangga membantu kita memilih jenis mangga yang sesuai dengan selera dan kebutuhan kita.

Bunga

Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, termasuk pohon mangga. Bunga mangga berkelamin dua, artinya memiliki organ jantan (benang sari) dan organ betina (putik) dalam satu bunga. Bunga mangga berperan penting dalam proses penyerbukan, yang merupakan tahap awal dalam perkembangbiakan generatif pohon mangga.

  • Penyerbukan: Penyerbukan terjadi ketika serbuk sari dari benang sari menempel pada kepala putik. Serbuk sari kemudian akan berkecambah dan menghasilkan buluh serbuk sari yang akan menuju ke bakal biji. Proses ini dibantu oleh serangga seperti lebah dan angin.
  • Pembuahan: Setelah terjadi penyerbukan, sel sperma dari buluh serbuk sari akan membuahi sel telur di bakal biji. Proses pembuahan ini akan menghasilkan zigot yang kemudian akan berkembang menjadi embrio dan biji.
  • Pembentukan Buah: Setelah terjadi pembuahan, bakal buah akan berkembang dan membesar menjadi buah mangga. Di dalam buah mangga terdapat biji yang mengandung embrio pohon mangga baru.

Dengan demikian, bunga pada pohon mangga berperan sangat penting dalam proses perkembangbiakan generatif pohon mangga. Bunga yang sehat dan proses penyerbukan yang baik akan menghasilkan buah mangga yang berkualitas dan dapat digunakan untuk memperbanyak pohon mangga.

Serangga

Hubungan antara penyerbukan serangga dan perkembangbiakan pohon mangga sangat erat. Penyerbukan merupakan tahap awal dalam proses perkembangbiakan generatif pohon mangga, di mana serbuk sari dari benang sari harus menempel pada kepala putik agar terjadi pembuahan.

  • Peranan Serangga: Serangga seperti lebah berperan penting dalam proses penyerbukan bunga mangga. Lebah mengunjungi bunga mangga untuk mengumpulkan nektar dan serbuk sari sebagai makanannya. Saat lebah berpindah dari satu bunga ke bunga lainnya, serbuk sari dari benang sari menempel pada tubuh lebah dan dapat berpindah ke kepala putik bunga lain, sehingga terjadi penyerbukan.
  • Dampak pada Pembuahan: Penyerbukan yang berhasil akan menghasilkan pembuahan, di mana sel sperma dari serbuk sari membuahi sel telur di bakal biji. Pembuahan ini akan menghasilkan zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio dan biji.
  • Pembentukan Buah: Setelah terjadi pembuahan, bakal buah akan berkembang dan membesar menjadi buah mangga. Di dalam buah mangga terdapat biji yang mengandung embrio pohon mangga baru.
  • Dampak pada Perkembangbiakan: Dengan demikian, penyerbukan serangga sangat penting untuk perkembangbiakan generatif pohon mangga. Jika tidak terjadi penyerbukan, maka tidak akan terbentuk buah dan biji, sehingga pohon mangga tidak dapat berkembang biak.

Memahami hubungan antara serangga penyerbuk dan perkembangbiakan pohon mangga sangat penting untuk menjaga kelestarian pohon mangga dan produksi buah mangga. Dengan melindungi populasi serangga penyerbuk, kita dapat memastikan bahwa pohon mangga dapat berkembang biak dengan baik dan terus menghasilkan buah yang lezat dan bergizi.

Biji

Biji merupakan bagian penting dari buah mangga yang berperan penting dalam perkembangbiakan pohon mangga. Di dalam biji terdapat embrio pohon mangga baru yang memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang menjadi pohon mangga baru.

  • Perkecambahan Biji: Ketika biji mangga ditanam di tanah yang lembap dan subur, biji tersebut akan menyerap air dan mulai berkecambah. Embrio di dalam biji akan tumbuh dan mengeluarkan akar dan tunas.
  • Pertumbuhan Bibit: Akar dan tunas yang tumbuh dari biji akan terus berkembang menjadi bibit pohon mangga. Bibit membutuhkan air, sinar matahari, dan nutrisi untuk tumbuh dengan baik.
  • Pembentukan Pohon: Seiring waktu, bibit pohon mangga akan tumbuh menjadi pohon mangga dewasa yang dapat menghasilkan bunga dan buah.
  • Peran Penting dalam Perkembangbiakan: Biji merupakan sarana perkembangbiakan generatif pohon mangga. Biji memungkinkan pohon mangga untuk menyebar dan tumbuh di daerah baru, sehingga menjaga kelestarian pohon mangga.

Dengan demikian, biji yang terdapat dalam buah mangga sangat penting untuk perkembangbiakan pohon mangga. Biji memungkinkan pohon mangga untuk bereproduksi dan menghasilkan generasi baru pohon mangga, sehingga pohon mangga dapat terus tumbuh dan berkembang di berbagai daerah.

Cangkok

Teknik cangkok merupakan salah satu metode perkembangbiakan vegetatif yang banyak digunakan untuk memperbanyak pohon mangga. Cangkok dilakukan dengan menempelkan batang pohon mangga yang sehat pada batang pohon lain yang sejenis, sehingga batang tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi pohon mangga baru yang memiliki sifat genetik yang sama dengan pohon induknya.

Proses cangkok pada pohon mangga dilakukan dengan membuat sayatan pada batang pohon induk dan batang pohon yang akan dicangkok. Kedua batang tersebut kemudian disatukan dan diikat dengan kuat menggunakan tali atau plastik. Setelah beberapa waktu, batang yang dicangkok akan menyatu dengan batang pohon induk dan mulai tumbuh akar dan tunas baru. Tunas baru tersebut kemudian dapat dipisahkan dari pohon induk dan ditanam di tempat lain untuk tumbuh menjadi pohon mangga baru.

Teknik cangkok memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Pohon mangga hasil cangkok akan memiliki sifat genetik yang sama dengan pohon induknya, sehingga kualitas buah yang dihasilkan juga akan sama.
  • Teknik cangkok dapat mempercepat pertumbuhan pohon mangga, sehingga lebih cepat berbuah.
  • Cangkok dapat digunakan untuk memperbanyak pohon mangga yang sulit diperbanyak dengan cara generatif (dari biji).

Dengan demikian, teknik cangkok merupakan salah satu metode perkembangbiakan vegetatif yang penting dalam budidaya pohon mangga. Teknik ini memungkinkan kita untuk memperbanyak pohon mangga dengan cepat dan mudah, serta menghasilkan pohon mangga baru yang memiliki kualitas buah yang sama dengan pohon induknya.

Okulasi

Okulasi merupakan salah satu teknik perkembangbiakan vegetatif pada pohon mangga yang dilakukan dengan cara menyambungkan mata tunas (mata entres) dari pohon mangga unggul pada batang pohon mangga lain (batang bawah). Teknik ini bertujuan untuk menghasilkan pohon mangga baru yang memiliki sifat genetik yang sama dengan pohon induknya.

Dalam proses okulasi, mata tunas yang diambil dari pohon mangga unggul disisipkan ke dalam sayatan berbentuk huruf T pada batang bawah. Setelah itu, sambungan diikat dengan kuat menggunakan tali atau plastik untuk menyatukan mata tunas dengan batang bawah. Dalam beberapa minggu, mata tunas akan menyatu dengan batang bawah dan mulai tumbuh menjadi tunas baru.

Teknik okulasi memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Pohon mangga hasil okulasi akan memiliki sifat genetik yang sama dengan pohon induknya, sehingga kualitas buah yang dihasilkan juga akan sama.
  • Teknik okulasi dapat mempercepat pertumbuhan pohon mangga, sehingga lebih cepat berbuah.
  • Okulasi dapat digunakan untuk memperbanyak pohon mangga yang sulit diperbanyak dengan cara generatif (dari biji).
  • Okulasi dapat digunakan untuk memperbaiki sifat pohon mangga yang kurang unggul, misalnya dengan mengokulasi mata tunas dari pohon mangga yang tahan terhadap penyakit atau hama.

Dengan demikian, teknik okulasi merupakan salah satu metode perkembangbiakan vegetatif yang penting dalam budidaya pohon mangga. Teknik ini memungkinkan kita untuk memperbanyak pohon mangga dengan cepat dan mudah, menghasilkan pohon mangga baru yang memiliki kualitas buah yang sama dengan pohon induknya, serta memperbaiki sifat pohon mangga yang kurang unggul.

Stek

Stek merupakan salah satu teknik perkembangbiakan vegetatif pada pohon mangga yang dilakukan dengan cara menanam potongan batang pohon mangga pada media tanam tertentu, sehingga potongan batang tersebut dapat tumbuh akar dan tunas baru dan berkembang menjadi tanaman mangga baru yang memiliki sifat genetik yang sama dengan pohon induknya.

  • Komponen Stek

    Stek pohon mangga biasanya dibuat dari potongan batang pohon mangga yang sehat dan sudah cukup umur, sekitar 1-2 tahun. Panjang stek biasanya sekitar 15-20 cm dan memiliki beberapa ruas.

  • Proses Stek

    Proses stek dilakukan dengan menanam potongan batang pohon mangga pada media tanam yang sesuai, seperti campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang. Stek ditanam dengan posisi tegak lurus dan bagian ruasnya terkubur dalam media tanam.

  • Perkembangan Stek

    Setelah ditanam, stek akan mulai membentuk akar dan tunas baru. Proses ini biasanya memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kondisi lingkungan dan jenis pohon mangga.

  • Tanaman Baru

    Setelah akar dan tunas baru terbentuk dengan baik, stek dapat dipindahkan ke tempat lain untuk ditanam dan dirawat seperti pohon mangga pada umumnya. Tanaman mangga hasil stek akan memiliki sifat genetik yang sama dengan pohon induknya, sehingga kualitas buah yang dihasilkan juga akan sama.

Teknik stek merupakan salah satu metode perkembangbiakan vegetatif yang cukup mudah dan murah, sehingga banyak digunakan untuk memperbanyak pohon mangga. Selain itu, stek juga dapat digunakan untuk memperbanyak pohon mangga yang sulit diperbanyak dengan cara generatif (dari biji), seperti pohon mangga varietas unggul.

Varietas

Keanekaragaman varietas pohon mangga merupakan faktor penting dalam upaya perkembangbiakan pohon mangga. Setiap varietas memiliki karakteristik buah yang berbeda-beda, seperti ukuran, bentuk, warna, rasa, dan ketahanan terhadap penyakit. Hal ini sangat berpengaruh pada cara perkembangbiakan pohon mangga.

Dalam perkembangbiakan generatif, pemilihan varietas pohon mangga yang akan digunakan sebagai induk sangat penting. Varietas yang dipilih harus memiliki kualitas buah yang baik dan sesuai dengan tujuan perkembangbiakan. Misalnya, jika ingin menghasilkan buah mangga yang berukuran besar dan manis, maka harus dipilih varietas pohon mangga yang memiliki karakteristik tersebut.

Selain itu, keanekaragaman varietas juga memungkinkan dilakukannya perkembangbiakan vegetatif melalui teknik okulasi dan cangkok. Dengan teknik ini, sifat-sifat unggul dari suatu varietas pohon mangga dapat ditransfer ke varietas lain. Misalnya, varietas pohon mangga yang tahan terhadap penyakit tertentu dapat dicangkokkan pada varietas yang tidak tahan penyakit tersebut, sehingga menghasilkan pohon mangga baru yang memiliki ketahanan terhadap penyakit.

Dengan demikian, keanekaragaman varietas pohon mangga sangat penting dalam perkembangbiakan pohon mangga. Setiap varietas memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga perlu dipilih dengan tepat sesuai dengan tujuan perkembangbiakan. Selain itu, keanekaragaman varietas juga memungkinkan dilakukannya perkembangbiakan vegetatif untuk menghasilkan pohon mangga dengan sifat-sifat unggul.

Tutorial Cara Pohon Mangga Berkembang Biak

Pohon mangga berkembang biak melalui dua cara utama, yaitu generatif (dari biji) dan vegetatif (dari bagian tanaman yang masih hidup). Berikut adalah langkah-langkah perkembangbiakan pohon mangga secara generatif dan vegetatif:

  • Perkembangbiakan Generatif

    Perkembangbiakan generatif pada pohon mangga terjadi melalui penyerbukan bunga yang menghasilkan biji. Berikut adalah langkah-langkahnya:

    • Serangga atau angin membantu penyerbukan bunga mangga, sehingga terjadi pembuahan dan terbentuk buah mangga.
    • Buah mangga yang matang mengandung biji yang dapat ditanam.
    • Biji mangga ditanam di tanah yang subur dan lembap.
    • Biji mangga akan berkecambah dan tumbuh menjadi bibit pohon mangga.
    • Bibit pohon mangga dirawat hingga cukup besar dan siap ditanam di lahan permanen.
  • Perkembangbiakan Vegetatif

    Perkembangbiakan vegetatif pada pohon mangga dilakukan dengan menggunakan bagian tanaman yang masih hidup, seperti batang atau tunas. Berikut adalah beberapa teknik perkembangbiakan vegetatif pada pohon mangga:

    • Cangkok: Menempelkan kulit batang pohon mangga yang sehat pada batang pohon mangga lain sehingga menyatu dan tumbuh menjadi pohon baru.
    • Okulasi: Menempelkan mata tunas dari pohon mangga unggul pada batang pohon mangga lain sehingga menyatu dan tumbuh menjadi pohon baru.
    • Stek: Menanam potongan batang pohon mangga di tanah atau media tanam lain sehingga tumbuh akar dan tunas baru.

Dengan memahami cara perkembangbiakan pohon mangga, kita dapat memperbanyak pohon mangga dengan mudah dan sesuai dengan kebutuhan. Perkembangbiakan pohon mangga sangat penting untuk menjaga kelestarian pohon mangga dan memenuhi kebutuhan manusia akan buah mangga yang lezat dan bergizi.

Tips Mengembangkan Biakkan Pohon Mangga

Mengetahui cara pohon mangga berkembang biak sangat penting untuk menjaga kelestarian dan ketersediaan buah mangga yang lezat dan bergizi. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti untuk memperbanyak pohon mangga dengan sukses:

Tip 1: Pilih Varietas Unggul

Dalam perkembangbiakan generatif, pemilihan varietas pohon mangga yang akan digunakan sebagai induk sangat penting. Varietas yang dipilih harus memiliki kualitas buah yang baik dan sesuai dengan tujuan perkembangbiakan. Misalnya, jika ingin menghasilkan buah mangga yang berukuran besar dan manis, maka harus dipilih varietas pohon mangga yang memiliki karakteristik tersebut.

Tip 2: Perhatikan Waktu Penanaman

Waktu penanaman biji mangga yang tepat sangat berpengaruh pada keberhasilan perkembangbiakan. Sebaiknya biji mangga ditanam pada awal musim hujan, karena ketersediaan air yang cukup akan mendukung pertumbuhan bibit pohon mangga.

Tip 3: Siapkan Media Tanam yang Subur

Pohon mangga membutuhkan media tanam yang subur dan memiliki drainase yang baik. Campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dapat digunakan sebagai media tanam yang ideal untuk pohon mangga.

Tip 4: Lakukan Perawatan Bibit dengan Benar

Setelah biji mangga ditanam, bibit pohon mangga perlu dirawat dengan baik agar dapat tumbuh dengan optimal. Perawatan bibit meliputi penyiraman secara teratur, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit.

Tip 5: Gunakan Teknik Perkembangbiakan Vegetatif

Selain perkembangbiakan generatif, pohon mangga juga dapat diperbanyak secara vegetatif melalui teknik cangkok, okulasi, atau stek. Teknik-teknik ini dapat mempercepat pertumbuhan pohon mangga dan menghasilkan pohon mangga baru yang memiliki sifat-sifat unggul dari pohon induknya.

Tip 6: Berikan Perawatan Pasca Tanam

Setelah pohon mangga ditanam di lahan permanen, perawatan masih perlu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitas pohon. Perawatan pasca tanam meliputi penyiraman, pemupukan, pemangkasan, dan pengendalian hama dan penyakit.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat memperbanyak pohon mangga dengan sukses dan menikmati buah mangga yang lezat dan bergizi dari hasil budidaya sendiri.

Kesimpulan

Pembahasan mengenai cara pohon mangga berkembang biak telah kita kupas tuntas dalam artikel ini. Dari perkembangbiakan generatif melalui penyerbukan dan pembuahan hingga perkembangbiakan vegetatif dengan teknik cangkok, okulasi, dan stek, kita dapat memahami proses perkembangbiakan pohon mangga secara menyeluruh.

Memahami cara perkembangbiakan pohon mangga sangatlah penting untuk melestarikan tanaman berharga ini dan memenuhi kebutuhan manusia akan buah mangga yang lezat dan bergizi. Dengan menerapkan teknik-teknik perkembangbiakan yang tepat, kita dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian sumber daya alam dan memenuhi kebutuhan pangan manusia secara berkelanjutan.

Youtube Video:


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *