cara  

Panduan Lengkap: Cara Membersihkan Najis Mutawasitah yang Tepat


Panduan Lengkap: Cara Membersihkan Najis Mutawasitah yang Tepat

Najis mutawasitah adalah hadas yang disebabkan oleh kotoran ringan. Cara mensucikannya adalah dengan membasuh dengan air yang banyak sampai tidak ada lagi bau, warna, dan rasa yang tersisa. Contoh dari najis mutawasitah adalah air kencing anak laki-laki yang belum berusia dua tahun dan belum makan makanan selain ASI.

Mensucikan najis mutawasitah sangat penting karena dapat menghilangkan hadas dan membuat kita menjadi suci kembali. Dengan mensucikan diri dari najis, kita dapat melaksanakan ibadah dengan sempurna dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Selain itu, mensucikan diri dari najis juga dapat menjaga kesehatan dan kebersihan diri kita.

Cara mensucikan najis mutawasitah cukup mudah dan tidak memerlukan ritual khusus. Cukup dengan membasuh bagian tubuh yang terkena najis dengan air yang banyak, maka najis tersebut akan hilang dan kita menjadi suci kembali.

Cara Mensucikan Najis Mutawasitah

Mensucikan najis mutawasitah sangat penting dalam ajaran Islam. Berikut beberapa aspek penting dalam cara mensucikan najis mutawasitah:

  • Air: Air yang digunakan untuk mensucikan harus bersih dan suci.
  • Cara Menyiram: Siram bagian yang terkena najis dengan air hingga merata.
  • Mencuci: Gosok bagian yang terkena najis dengan tangan atau alat bantu seperti sabun.
  • Membilas: Bilas bagian yang telah digosok dengan air mengalir.
  • Mengeringkan: Keringkan bagian yang telah dibilas dengan lap atau handuk bersih.
  • Niat: Mensucikan najis mutawasitah harus dilakukan dengan niat yang tulus.
  • Cara Khusus: Untuk najis mutawasitah tertentu, seperti air kencing bayi laki-laki, ada cara khusus dalam mensucikannya.

Dengan memahami dan mengamalkan aspek-aspek penting dalam cara mensucikan najis mutawasitah, seorang muslim dapat menjaga kesucian diri dan melaksanakan ibadah dengan sempurna. Mensucikan diri dari najis juga merupakan bentuk kepatuhan terhadap perintah Allah SWT dan menjauhkan diri dari penyakit atau gangguan kesehatan.

Air

Dalam cara mensucikan najis mutawasitah, air memegang peranan yang sangat penting. Air yang digunakan untuk mensucikan haruslah air yang bersih dan suci. Air yang bersih berarti tidak mengandung kotoran atau najis, sedangkan air yang suci berarti tidak terkena najis atau hadas. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: “Air itu suci dan mensucikan, tidak ada yang dapat merubahnya kecuali yang mengubah rasanya, baunya, dan warnanya.” (HR. Tirmidzi).

  • Air yang Diutamakan: Air yang paling utama digunakan untuk mensucikan najis mutawasitah adalah air mutlak, yaitu air yang belum tercampur dengan zat lain. Air mutlak dapat berupa air hujan, air sungai, air sumur, dan air laut.
  • Air yang Boleh Digunakan: Jika air mutlak tidak tersedia, maka dapat digunakan air musta’mal, yaitu air yang telah digunakan untuk bersuci. Air musta’mal masih dapat digunakan untuk mensucikan najis mutawasitah selama tidak berubah rasanya, baunya, dan warnanya.
  • Air yang Tidak Boleh Digunakan: Ada beberapa jenis air yang tidak boleh digunakan untuk mensucikan najis mutawasitah, yaitu air yang sudah berubah rasanya, baunya, dan warnanya karena tercampur dengan najis. Selain itu, air yang telah digunakan untuk mencuci jenazah juga tidak boleh digunakan untuk mensucikan najis mutawasitah.
  • Cara Menggunakan Air: Air yang digunakan untuk mensucikan najis mutawasitah harus disiramkan ke bagian tubuh yang terkena najis hingga merata. Setelah itu, bagian tubuh yang terkena najis digosok dengan tangan atau sabun hingga bersih. Terakhir, bagian tubuh yang telah digosok dibilas kembali dengan air mengalir hingga tidak ada lagi sisa najis yang menempel.

Dengan menggunakan air yang bersih dan suci untuk mensucikan najis mutawasitah, kita dapat memastikan bahwa najis tersebut benar-benar hilang dan tidak lagi menempel di tubuh kita. Hal ini penting karena najis dapat menjadi sumber penyakit dan mengganggu kekhusyukan kita dalam beribadah.

Cara Menyiram

Dalam proses mensucikan najis mutawasitah, menyiram bagian yang terkena najis dengan air hingga merata merupakan langkah yang sangat penting. Menyiram dengan air berfungsi untuk menghilangkan kotoran dan najis yang menempel pada bagian tubuh yang terkena.

  • Menghilangkan Kotoran: Menyiram dengan air dapat membantu menghilangkan kotoran dan partikel najis yang menempel pada permukaan kulit atau pakaian. Air akan meluruhkan dan membawa kotoran tersebut sehingga tidak lagi menempel pada tubuh.
  • Menghilangkan Bau: Najis biasanya memiliki bau yang tidak sedap. Menyiram dengan air dapat membantu menghilangkan bau tersebut dengan membilas dan membersihkan permukaan yang terpapar najis.
  • Menghilangkan Warna: Beberapa jenis najis dapat meninggalkan warna pada permukaan yang terkena. Menyiram dengan air dapat membantu menghilangkan warna tersebut dengan melarutkan dan membawanya pergi.

Dengan menyiram bagian yang terkena najis dengan air hingga merata, kita dapat memastikan bahwa najis tersebut benar-benar hilang dan tidak lagi menempel pada tubuh kita. Hal ini penting karena najis dapat menjadi sumber penyakit dan mengganggu kekhusyukan kita dalam beribadah.

Mencuci

Mencuci bagian yang terkena najis dengan tangan atau alat bantu seperti sabun merupakan salah satu langkah penting dalam cara mensucikan najis mutawasitah. Mencuci berfungsi untuk menghilangkan sisa najis yang masih menempel pada bagian tubuh atau pakaian yang terkena najis.

Sabun memiliki peran penting dalam proses mencuci karena dapat membantu mengangkat dan melarutkan kotoran dan najis yang menempel pada permukaan kulit atau kain. Selain sabun, dapat juga digunakan alat bantu lain seperti sikat atau spons untuk membantu menggosok dan membersihkan bagian yang terkena najis secara lebih efektif.

Dengan mencuci bagian yang terkena najis hingga bersih, kita dapat memastikan bahwa najis tersebut benar-benar hilang dan tidak lagi menempel pada tubuh atau pakaian kita. Hal ini penting karena najis yang tidak dibersihkan dengan benar dapat menjadi sumber penyakit dan mengganggu kekhusyukan kita dalam beribadah.

Membilas

Membilas merupakan salah satu langkah penting dalam cara mensucikan najis mutawasitah karena berfungsi untuk membuang sisa-sisa najis yang masih menempel setelah digosok dengan tangan atau sabun. Air mengalir yang digunakan untuk membilas akan membawa sisa-sisa najis tersebut sehingga tidak lagi menempel pada tubuh atau pakaian.

  • Menghilangkan Sisa Najis: Membilas dengan air mengalir dapat menghilangkan sisa-sisa najis yang masih menempel pada permukaan kulit atau kain. Air akan membilas dan membawa kotoran tersebut sehingga tidak lagi menempel pada tubuh atau pakaian.
  • Menghilangkan Bau dan Warna: Membilas dengan air mengalir juga dapat membantu menghilangkan bau dan warna yang disebabkan oleh najis. Air akan melarutkan dan membawa partikel-partikel yang menyebabkan bau dan warna tersebut sehingga tidak lagi menempel pada tubuh atau pakaian.
  • Menjaga Kebersihan: Membilas dengan air mengalir dapat membantu menjaga kebersihan tubuh dan pakaian setelah terkena najis. Air akan membilas dan membawa partikel-partikel kotoran yang menempel sehingga tubuh dan pakaian menjadi bersih kembali.
  • Kesempurnaan Bersuci: Membilas dengan air mengalir merupakan salah satu syarat kesempurnaan bersuci dari najis mutawasitah. Dengan membilas secara sempurna, maka najis akan benar-benar hilang dan tidak lagi menempel pada tubuh atau pakaian, sehingga bersuci menjadi sempurna.

Dengan membilas bagian yang telah digosok dengan air mengalir hingga bersih, kita dapat memastikan bahwa najis mutawasitah benar-benar hilang dan tidak lagi menempel pada tubuh atau pakaian kita. Hal ini penting karena najis yang tidak dibersihkan dengan benar dapat menjadi sumber penyakit dan mengganggu kekhusyukan kita dalam beribadah.

Mengeringkan

Mengeringkan bagian yang telah dibilas merupakan langkah terakhir dalam cara mensucikan najis mutawasitah. Mengeringkan berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa air yang masih menempel pada bagian tubuh atau pakaian yang telah dibilas.

Ada beberapa alasan mengapa mengeringkan merupakan bagian penting dari cara mensucikan najis mutawasitah:

  • Mencegah Kelembapan: Sisa-sisa air yang menempel pada tubuh atau pakaian dapat menyebabkan kelembapan. Kelembapan dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur, yang dapat menyebabkan iritasi kulit atau infeksi.
  • Menjaga Kebersihan: Mengeringkan bagian yang telah dibilas dapat membantu menjaga kebersihan tubuh dan pakaian. Air yang mengering akan membawa partikel-partikel kotoran yang tersisa sehingga tubuh dan pakaian menjadi bersih kembali.
  • Kesempurnaan Bersuci: Mengeringkan merupakan salah satu syarat kesempurnaan bersuci dari najis mutawasitah. Dengan mengeringkan secara sempurna, maka najis akan benar-benar hilang dan tidak lagi menempel pada tubuh atau pakaian, sehingga bersuci menjadi sempurna.

Dengan mengeringkan bagian yang telah dibilas dengan lap atau handuk bersih, kita dapat memastikan bahwa najis mutawasitah benar-benar hilang dan tidak lagi menempel pada tubuh atau pakaian kita. Hal ini penting karena najis yang tidak dibersihkan dengan benar dapat menjadi sumber penyakit dan mengganggu kekhusyukan kita dalam beribadah.

Niat

Dalam proses mensucikan najis mutawasitah, niat memegang peranan yang sangat penting. Niat merupakan kehendak hati untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini niat untuk mensucikan najis mutawasitah. Niat harus dilakukan dengan tulus karena akan berpengaruh pada sah atau tidaknya proses bersuci.

  • Niat Mensucikan: Ketika mensucikan najis mutawasitah, niat yang harus diutamakan adalah niat untuk mensucikan. Artinya, niat tersebut harus diniatkan untuk menghilangkan najis dan bukan untuk tujuan lain, seperti sekadar membasuh atau membersihkan diri.
  • Niat Ikhlas: Niat mensucikan najis mutawasitah juga harus dilakukan dengan ikhlas. Artinya, niat tersebut harus dilakukan karena Allah SWT dan bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain. Niat yang ikhlas akan membuat proses bersuci menjadi lebih sempurna dan bernilai ibadah.
  • Niat Menjalankan Perintah: Mensucikan najis mutawasitah juga merupakan salah satu bentuk menjalankan perintah Allah SWT. Dengan berniat untuk mensucikan najis mutawasitah, berarti kita telah berniat untuk mentaati perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
  • Niat Menjaga Kebersihan: Selain itu, niat mensucikan najis mutawasitah juga bisa diniatkan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Dengan menjaga kebersihan, kita dapat terhindar dari berbagai penyakit dan menjaga kesehatan diri dan orang lain.

Dengan memahami pentingnya niat dalam mensucikan najis mutawasitah, kita dapat memastikan bahwa proses bersuci yang kita lakukan menjadi lebih sempurna dan bernilai ibadah. Niat yang tulus akan membuat kita lebih khusyuk dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Cara Khusus

Dalam mensucikan najis mutawasitah, terdapat beberapa cara khusus yang perlu dilakukan untuk jenis najis tertentu. Salah satunya adalah cara khusus dalam mensucikan air kencing bayi laki-laki.

  • Mencuci dengan Air: Cara khusus mensucikan air kencing bayi laki-laki adalah dengan mencucinya menggunakan air yang banyak. Air tersebut harus disiramkan ke bagian tubuh yang terkena najis hingga merata.
  • Tidak Perlu Menggunakan Sabun: Berbeda dengan najis mutawasitah lainnya, air kencing bayi laki-laki tidak perlu dicuci menggunakan sabun. Hal ini karena sabun dapat membuat kulit bayi iritasi.
  • Mencuci dengan Lembut: Saat mencuci air kencing bayi laki-laki, usahakan untuk melakukannya dengan lembut. Hindari menggosok terlalu keras karena dapat membuat kulit bayi lecet.
  • Membilas hingga Bersih: Setelah dicuci, bilas bagian tubuh yang terkena najis dengan air hingga bersih. Pastikan tidak ada sisa air kencing yang menempel pada kulit bayi.

Dengan memahami cara khusus mensucikan air kencing bayi laki-laki, kita dapat memastikan bahwa najis tersebut benar-benar hilang dan tidak lagi menempel pada tubuh bayi. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan bayi, serta untuk memenuhi tuntunan syariat Islam dalam mensucikan najis.

Tutorial Cara Mensucikan Najis Mutawasitah

Najis mutawasitah adalah hadas yang disebabkan oleh kotoran ringan, seperti air kencing anak laki-laki yang belum genap dua tahun atau belum makan selain ASI. Berikut adalah langkah-langkah untuk mensucikan najis mutawasitah:

  • Langkah 1: Menyiram dengan Air

    Siram bagian tubuh yang terkena najis dengan air yang banyak hingga merata.

  • Langkah 2: Mencuci dengan Sabun

    Gunakan tangan atau alat bantu seperti sabun untuk menggosok bagian yang terkena najis hingga bersih. Jika najis berupa air kencing bayi laki-laki, tidak perlu menggunakan sabun.

  • Langkah 3: Membilas dengan Air Mengalir

    Bilas bagian yang telah digosok dengan air mengalir hingga tidak ada lagi sisa najis yang menempel.

  • Langkah 4: Mengeringkan

    Keringkan bagian yang telah dibilas dengan lap atau handuk bersih.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, najis mutawasitah dapat disucikan dengan sempurna. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri, serta untuk memenuhi tuntunan syariat Islam.

Tips Mensucikan Najis Mutawasitah

Mensucikan najis mutawasitah dengan sempurna sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri, serta memenuhi tuntunan syariat Islam. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mensucikan najis mutawasitah dengan benar:

Tip 1: Gunakan Air yang Bersih

Air yang digunakan untuk mensucikan najis mutawasitah haruslah air yang bersih dan suci. Hindari menggunakan air yang keruh, berbau, atau mengandung kotoran.

Tip 2: Siram dengan Merata

Siram bagian tubuh yang terkena najis dengan air yang banyak hingga merata. Pastikan seluruh bagian yang terkena najis tersiram dengan sempurna.

Tip 3: Gunakan Sabun jika Diperlukan

Untuk najis mutawasitah selain air kencing bayi laki-laki, gunakan sabun untuk menggosok bagian yang terkena najis. Sabun dapat membantu mengangkat kotoran dan menghilangkan bau.

Tip 4: Bilas hingga Bersih

Bilas bagian yang telah digosok dengan air mengalir hingga tidak ada lagi sisa najis atau sabun yang menempel. Bilas secara menyeluruh untuk memastikan najis benar-benar hilang.

Tip 5: Keringkan dengan Benar

Setelah dibilas, keringkan bagian tubuh yang terkena najis dengan lap atau handuk bersih. Pengeringan yang benar dapat mencegah kelembapan dan pertumbuhan bakteri.

Tip 6: Niatkan dengan Benar

Niatkan mensucikan najis mutawasitah karena Allah SWT dan untuk menjaga kebersihan diri. Niat yang benar akan membuat proses bersuci menjadi lebih sempurna dan bernilai ibadah.

Dengan mengikuti tips-tips tersebut, Anda dapat mensucikan najis mutawasitah dengan sempurna dan memenuhi tuntunan syariat Islam. Mensucikan diri dari najis juga merupakan bentuk ibadah dan cara untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri.

Kesimpulan

Mensucikan najis mutawasitah merupakan bagian penting dari ajaran Islam yang tidak boleh diabaikan. Cara mensucikan najis mutawasitah yang benar telah dijelaskan secara rinci dalam artikel ini, meliputi niat, penggunaan air, cara menyucikan, dan tips-tips penting. Dengan memahami dan mengamalkan cara mensucikan najis mutawasitah dengan benar, seorang muslim dapat menjaga kebersihan dan kesehatan diri, serta memenuhi tuntunan syariat Islam. Mensucikan diri dari najis juga merupakan bentuk ibadah dan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan menjaga kebersihan dan mensucikan diri dari najis, kita dapat menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan sempurna. Selain itu, dengan menjaga kebersihan diri, kita dapat terhindar dari berbagai macam penyakit dan menjaga kesehatan diri dan orang lain. Mensucikan najis mutawasitah juga merupakan bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan sekitar, karena dengan menjaga kebersihan, kita turut menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyebaran penyakit.

Youtube Video:


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *